TRIBUNNEWS, COM. JAKARTA - Sky Runner, salah satu kuda unggulan milik Ra3Ya Stable, Pasuruan, diunggulkan di peringkat teratas nomor Derby pada final seri pertama Kejurnas Pacuan ke-49 Pordasi yang digelar Minggu (16/8) ini di Pulomas.

Namun, jangan abaikan ferfomance dari King Runny Star, kuda tangguh dari King Halim Stable, Tretes, yang berambisi merenggut Triple Crown.       

King Halim Stable bertekad mewujudkan mimpi dari penantian seperempat abad merengkuh gelar di Indonesia Derby sekaligus menjuarai Triple Crown untuk pertama kalinya.

Triple Crown adalah supremasi pacuan di belahan dunia manapun, yakni untuk pemegang gelar dari tiga nomor/jarak berbeda, short distance (jarak pendek), meddle distance (jarak menengah), dan long distance (jarak jauh).                           

Untuk Indonesia, Triple Crown atau Piala Tiga Mahkota, diperebutkan di kelas Derby 3 Tahun jarak 1200 meter, Derby 1600 meter, dan Derby 2000 meter.

King Runny Star saat ini sudah mengoleksi dua gelar juara dari Madura Derby (Maret/1200 meter) dan Minang Derby (Mei/1600 meter), yang sama-sama dikompetisikan di Pulomas.

Kepastian King Runny Star mewujudkan mimpinya tinggal bertumpu pada keberhasilannya di Indonesia Derby akhir pekan ini. Jika gagal, mimpi tinggalah mimpi, peluang emas itu kandas, karena setelah Indonesia Derby ini dalam kalender kegiatan PP Pordasi tahun 2015 tidak ada lagi pacuan Derby jarak 2000 meter.                                                   

"Jika diumpamakan breeder (peternak) maka King Halim harus memulai lagi dari awal," komentar Noviardi Sikumbang, Wakil Sekretaris Komisi Pacuan PP Pordasi,  Senin (10/8).             

DO OR DIE                                       

Noviardi menyatakan, puncak perburuan juara Derby 2015, termasuk untuk memastikan peraihan Triple Crown, ya, tinggal di Indonesia Derby ini.

"Jadi, King Runny Star memang harus mati-matian. Kalau di sepakbola istilah yang dipakai adalah do or die, hidup atau mati," terang Noviardi yang juga Sekum Panpel Indonesia Derby 2015 ini.                       

Kembali pada Sky Runner. Kata Noviardi Sky Runner menjadi unggulan pertama dan sangat layak diperhitungkan karena konsistensi penampilannya.

"Sky Runner ditempatkan di  unggulan pertama karena juga keberhasilannya sebagai pencatat waktu terbaik dari tiga heat babak penyisihan 2 Agustus lalu," terang Noviardi, yang turut menyaksikan gelaran Kejuaraan Berkuda Ketangkasan Panglima Koarmatim Cup & Jatim Open 2015 di Kenpark Indoor Equestrian, Surabaya.       

"Saya sampaikan ke pak Agam Tirtobuwono bahwa Sky Runner bisa memupuskan harapan King Runny Star meraih Triple Crown," jelas Noviardi, mengulas pertemuannya dengan pemilik SHRD Stable Agam Tirtobuwono yang diketahuinya menjadi pendukung berat King Runny Star.

Agam sendiri adalah pemilik kuda Exotica, yang menjuarai Derby Indonesia tahun 2006..                       

Dari catatan waktu yang dibuatnya saat babak penyisihan pekan lalu, King Runny Star ditempatkan di urutan ke-4 dalam daftar unggulan 12 kuda finalis Derby Indonesia ini.

Unggulan kedua ditempati P.Bintang Timur, kuda milik H.Bambang Heri Purnama ST.Mh, Waketum PP Pordasi yang juga anggota DPR RI. Unggulan ketiga, Beauty Eagling, yang juga milik H.Ismail M.Hasan SE, owner Ra3Ya Stable yang juga Ketua DPRD Kota Pasuruan.                 

Elingprigel Eclipse, satu-satunya kuda asal Jateng dari Eclipse Stable Solo yang masuk babak final Indonesia Derby, menempati unggulan ke-5.

Tujuh unggulan lainnya adalah, Aikon (6/Jatim), Queen Emirate (7/Jatim), Tingker Ball (8/DKI Jakarta), Cipan Nagari (9/DKI Jakarta), Dealova (10/DKI Jakarta), Arjun (11/Jatim), dan Diamond Hearts (12/Jatim). tb