Pimpinan Cabor Hendaknya Dilibatkan Dalam Pemilihan Ketua Satlak Prima
Proses penggantian Kasatlak Prima ini bahkan sudah sampai pada rencana diberlakukannya semacam pengujian atau fit & proper test
Penulis: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS, COM. JAKARTA - Wacana penggantian pimpinan Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas, yang popuker dengan akronim Satlak Prima, tampaknya tak sekadar di atas kertas.
Proses penggantian Kasatlak Prima ini bahkan sudah sampai pada rencana diberlakukannya semacam pengujian atau fit & proper test.
Menurut keterangan, saat ini sudah ada beberapa figur atau tokoh olahraga nasional yang disebut-sebut akan diikutkan pada 'fit & proper test' tersebut.
Diantara nama-nama tersebut, terdapat sosok Suwarno, yang masih menjabat Kasatlak Prima. Suwarno, yang juga Wakil Ketua Umum I KONI Pusat itu, disebut-sebut tidak hanya akan bersaing dengan beberapa figur muda seperti Anton Subowo, Lukman Niode, dan Richard Sambera.
Namun, Suwarno juga akan berkompetisi dengan tokoh yang lebih berpengalaman seperti Achmad Sutjipto, dan Prof Mulyana.
Disebut-sebut, Suwarno bisa saja terpilih kembali. Namun, bisa juga akan ada penggantian di pucuk pimpinan Satlak Prima tersebut.
Pemilihan akan dilakukan oleh semacam panitia seleksi atau pansel. Untuk itu, saat ini sedang dilakukan pembentukan pansel tersebut. Sehubungan dengan itu, beberapa pimpinan cabang olahraga menegaskan perlunya unsur pimpinan cabor dalam pansel pemilihan ketua satlak prima tersebut.
"Jangan sampai pansel ini semuanya bermaterikan orang-orang dari birokrasi. Harus ada keterwakilan dari unsur pimpinan cabor, agar proses pemilihannya nanti lebih komprehensif," ujar seorang pimpinan cabor.
Ditemui pada kesempatan terpisah, Sekjen Pengurus Pusat Persatuan Cricket Indonesia (PP PCI), Arsyad Achmadin, mengakui jika memang banyak pimpinan cabor yang menghendaki adanya keterwakilan unsur cabor dalam pansel pemilihan Kasatlak Prima tersebut.
Lebih jauh lagi, Arsyad bahkan meminta agar proses pembentukan pansel dan pemilihan Kasatlak Prima dilakukan secara transparan, terbuka untuk diketahui oleh seluruh elemen masyarakat. Tidak hanya masyarakat olahraga.
"Kalau memang dimungkinkan, saya sendiri bersedia untuk menjadi anggota pansel," tegas Arsyad Achmadin.tb