Rio Haryanto Tidak Tampil Maksimal Akibat Sayap Mobil Rusak
Dua kali masuk pit untuk mengganti sayap depan, Rio pun kehilangan banyak waktu.
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Dua kali mengalami kerusakan sayap di tengah balapan, Rio Haryanto gagal meraih hasil maksimal di race kedua (sprint race) lomba balap mobil GP2 seri ke-10, di Sirkuit Internasional Sakhir Bahrain, Sabtu (21/11).
Insiden kerusakan sayap pertama dialami Rio di akhir lap pembuka, yang membuatnya harus segera masuk pit. Begitu keluar dari pit, Rio pun memulai perjuangannya menyalip pebalap lain satu demi satu.
Namun di tengah usahanya kembali ke posisi terdepan, Rio kembali terlibat insiden dengan Andre Negrao (Arden International), yang membuatnya terpaksa kembali harus mengganti sayap depan mobilnya.
Dua kali masuk pit untuk mengganti sayap depan, Rio pun kehilangan banyak waktu. Alhasil di pengujung balapan ia harus puas finis di posisi ke-18 dengan catatan waktu 43:51.605 dari 23 kali putaran.
Rio yang memulai start dari posisi kedua, berkat kesuksesannya finis di posisi ketujuh pada balapan feature race sehari sebelumnya, sebenarnya memiliki peluang juara sangat besar.
Namun lantaran mobilnya terhimpit di tikungan pertama, membuat pebalap asal Solo, Jawa Tengah itu kemudian terpaksa masuk pit untuk mengganti sayap depan.
"Saya kemudian harus kembali berjuang menyalip satu per satu pebalap di depan. Sayangnya saya harus mengganti sayap depan lagi karena kembali terlibat insiden dengan pebalap lain," kata Rio seperti dilansir Antara.
Meski gagal meraih poin, Rio mengaku ada banyak hal positif yang didapatnya pada balapan kali ini.
"Salah satunya adalah bahwa kecepatan mobil ternyata masih kencang, meski mengalami dua kali insiden. Saya harap dapat mencetak hasil yang lebih baik pada seri penutup tahun ini di Abu Dhabi," imbuh Rio.
Akibat kegagalan meraih poin di Bahrain, peringkat Rio turun dari posisi ketiga ke posisi keempat dengan total nilai 132. Posisi ketiga klasemen saat ini ditempati pebalap tim Rapax, Sergey Sirotkin, dengan total nilai 139.,
Di posisi kedua adalah pebalap tim Racing Engineering, Alexander Rossi dengan nilai 169,5, sementara Stoffel Vandoorne dari tim ART Grand Prix masih bertengger di posisi pertama dengan nilai 316,5.
Juara sprint race di Bahrain sendiri diraih pebalap tim Russian Time, Mitch Evans, yang mencatat waktu 42:51.663.
Di daftar klasemen, pebalap Selandia Baru itu kini berada di peringkat kelima dengan poin 120, tertinggal 12 poin dari Rio Haryanto. Meski peluangnya menjadi juara GP2 tahun ini sangat tipis, karena balapan hanya menyisakan satu seri lagi, pebalap 21 tahun itu tetap bisa berbangga hati, karena "Untuk pemenang GP2 kali ini Mitch Evans, Jadi Idola!"