Toto Wolff Bela Dominasi Mercedes
Terkait rivalitas Hamilton dan Rosberg, Wolff menegaskan keseriusannya untuk mencopot salah satu jika mereka tak segera "berdamai".
Penulis: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Bos Mercedes, Toto Wolff menyanggah anggapan bahwa dominasi kubu Mercedes telah merugikan perkembangan formula one (F1). Menurutnya, orang-orang harus melupakan romantisme masa silam ketika para pebalap bersaing dengan ketat.
Duo pebalap Mercedes, Lewis Hamilton, dan Nico Rosberg mendominasi sejak regulasi baru digulirkan pada 2014. Keduanya memenangi 32 dari 38 kali balapan, dan Hamilton sukses menyebet dua kali gelar juara.
Wolff mengamini dominasi Mercedes akan membuat F1 jadi tak terlalu menarik. Namun, menurutnya, adalah keliru jika kemudian menyalahkan tim manufaktur dari Jerman atas kedigjayaan mereka.
"Ini memang tak bagus. Tapi jika Anda melihat sejarah, situasinya selalu seperti ini. Selalu ada tim yang mendominasi. Pertanyaannya kemudian 'apa yang selanjutnya harus saya lakukan?'," ujarnya di autosport,com, kemarin.
Ia berharap, di 2016 persaingan akan lebih seru. "Kita harus melupakan romantisme masa lalu. Saya berharap pihak stokeholder bisa mulai mengembangkan produk yang lebih bersaing untuk musim depan," katanya.
Terkait rivalitas Hamilton dan Rosberg, Wolff menegaskan keseriusannya untuk mencopot salah satu jika mereka tak segera "berdamai".
Sebelum ini Wolff memang sudah memberi peringatan kepada Hamilton dan Rosberg bahwa salah satunya akan dipaksa keluar dari Mercedes kalau relasi dua rekan satu tim itu tak membaik di 2016.
Wolff memang masih meyakini kalau dua pebalapnya itu akan mampu mengurusi masalah mereka sendiri demi tim. Tapi ia juga serius akan melepas salah satu jika relasi Hamilton dan Rosberg sudah sampai titik yang merugikan Mercedes secara keseluruhan.
"Lewis dan Nico tahu persis apa artinya. Semangat dalam tim amatlah penting. Itu membuat kami jadi seperti sekarang ini," ucap Wolff seperti dikutip Crash.
"Jika ada permusuhan dalam tim yang bisa menjadi kendala buat tim dan kalau kami menilai tidak lagi bisa meredam hal tersebut maka kami harus menelaah bagaimana mengatur komposisi pebalap untuk masa depan," katanya tegas.