Kisah Margaretha Herawati Atlet Bifins Pemegang Rekor Asia yang Gunakan Alat Pinjaman
Lulusan jurusan olahraga di UNJ pada awalnya dia hanya mencoba-coba dan tidak kepikiran untuk menjadi atlet bifins
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, CIREBON -- Di mana ada niat di situ ada jalan adalah kalimat yang paling cocok untuk mengambarkan pencapaian Margaretha Herawati (28) atlet perenang sirip (Bifins Swimming) saat pertama kali memecahkan rekor nasional.
"Saya pertama kali coba bifins di kejurnas (kejuaraan nasional) selam di Senayan. Saat itu belum punya alat bifins hanya snorkel dan pinjam punya teman tapi malah pecah rekor nasional 100 m," ujarnya di Hotel Batiqa Cirebon, Rabu (14/9/2016).
Menurut wanita lulusan jurusan olahraga di Universitas Negeri Jakarta (UNJ) pada awalnya dia hanya mencoba-coba dan tidak kepikiran untuk menjadi atlet bifins karena sebelumnya dia merupakan atlet renang.
"Di SEA Games 2005 di Filipina dan SEA Games 2007 di Thailand masih turun di renang. Setelah PON 2008 saya baru coba-coba bifins," kata dia yang merupakan anak dari atlet balap sepedah SEA Games tahun 1971.
Pada seleksi nasional untuk Asian Indoor Games tahun 2009 wanita penyuka lagu hip hop dan fotografi ini memecahkan rekor Asia befins 100 m yang dimiliki oleh Korea.
"Saat turun lagi di seleksi Asian Indoor Games di Simprug pertama kali saya punya alat bifins dan belum yang pro. Di sana saya pecahkan rekor 100 meter Asia punya Korea," ungkap wanita yang cita-cita waktu kecilnya sebagai designer.
Setelah memecahkan rekor tersebut dirinya berhasil menjadi perwakilan Indonesia dalam ajang Asian Indoor Games di Hanoi, Vietnam dan meraih mendali emas.
"Berhasil juara di sana mengalahkan Jepang. Torehan waktunya saat itu 50.81 detik," ujarnya yang saat ini sedang menunggu proses beasiswa S2 di Jerman jurusan Sport psychology di University of Leipzig dan Cologne University.
Wanita yang akrab dipanggil Retha ini akan kembali berlaga di arena bifins pada PON XIX 2016 mewakili Provinsi Papua walau beberapa tahun belakangan dirinya sempat vakum untuk menyelesaikan kuliah.
Arena PON XIX 2016 bukanlah ajang pertandingan perdana dirinya setelah vakum. Sebab pada bulan Mei 2016 di Kejuaraan Nasional Finswiming Junior dan Senior se Indonesia dirinya meraih empat mendali emas untuk kategori 400m bifins putri, 200m bifins putri, 100m bifins putri, dan 50m bifins putri.
"Targetnya kali ini akan mempersembahkan dua mendali emas dari empat kategori 100m, 200m, 4x100m, dan 10 kilo di laut Indramayu," ujarnya dengan penuh percaya diri. (Alija Berlian Fani)