Muddai Madang bilang Cabor yang Ikut PON Harus Dievaluasi
Wakil Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesi (KOI), Muddai Madang berpendapat banyak yang harus di evaluasi dari Penyelenggaraan PON-19 yang berlangsung
Penulis: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Wakil Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesi (KOI), Muddai Madang berpendapat banyak yang harus di evaluasi dari Penyelenggaraan PON-19 yang berlangsung di Jawa Barat.
Secara umum penyelenggaraan PON-19 ini cukup bagus hanya saja masih banyak yang harus dievaluasi sehubungan masih adanya ketidak puasan peserta tekait dengan penilaian wasit /hakim di beberapa cabang olahraga yang dipertandingkan.
“Harus diakui masih banyak ketidak jujuran yang dilakukan wasit hakim dalam PON-19 ini. Padahal dari hasil PON ini akan didapat atlit atlit potensi, bagaimana kalau sistemnya seperti ini,” ungkap Muddai Madang disela sela kunjungannya di arena PON 2016.
Menurut Muddai yang juga mantan Ketua KONI Sumatera Selatan ini, PON XIX ini seyogyanya melahirkan juara yang berkwalitas.
Artinya atlet yang meraih medali ini benar benar memiliki kwalitas.
”menangnya secara fair bukan karena keberpihakkan wasit Untuk apa kalau menjadi juara ternyata tidak dihargai,” kata Muddai.
Untuk itu ia berharap pentingnya evaluasi secara menyeluiruh penyelenggraan PON XIX ini, agar atlet binaan PON ini bisa menapak karir ke jenjang yang lebih baik lagi.
Dalam kesempatan tersebut Muddai Madang mengatakan, pihaknya berserta jajaran Komite Olimpiade sangat mengapresiasi langkah Kemenpora agar kedepan cabang olahraga PON ini mengacu kepada cabang Olimpiade.
”Kami di KOI sependapat dengan Kemenpora bahwasanya kedepan PON mempertandingkan cabang cabang olahraga Olimpiade. Karena dari hasil PON inilah lahir atlet yang nantinya menjadi bagian Inodnesia di event tingkat Olimpiade,” ujar Muddai Madang.
Untuk itu kedepan Muddai Madang berharap, KONI dan KOI serta Satlak Prima duduk bersama membuat rumusan sistem pembinaan Olahraga secara berkesinambungan.
Selain itu, Pengurus Cabang Olahraga diakui Muddai harus memiliki integritas dan mampu membawa organisasi yang dipimpin menjadi organisasi yang berkualitas.
”Harus kita akui ada pengurus cabang olahraga yang sama sekali tidak memiliki tanggung jawab dalam membina atlet. Ini yang harus kita benahi agar kedepan setiap pengurus cabor memahami fungsi dan tugasnya masing-masing,” jelas Muddai Madang.