Sean Gelael: Sirkuit Monaco Sulit Susul Mobil di Depan Soalnya Sempit
Seperti halnya Formula 1, ajang balap Formula 2 di sirkuit Monaco pada akhir pekan ini bakal menjadi balapan yang prestise.
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, MONACO - Seperti halnya Formula 1, ajang balap Formula 2 di Sirkuit Monaco pada akhir pekan ini bakal menjadi balapan yang prestise.
Tim Pertamina Arden, yang didukung Jagonya Ayam KFC Indonesia akan berupaya kembali untuk mendulang poin lewat dua pebalapnya, Sean Gelael dan Norman Nato.
Persiapan matang sudah dilakukan oleh kedua pebalap. Selain latihan fisik, Sean dan Nato juga mempelajari karakter sirkuit dengan latihan simulator.
Demikian pula dengan tim yang berupaya menyediakan mobil yang kompetitif dengan setingan yang berbeda dengan dua balapan sebelumnya di Bahrain dan Barcelona.
Secara umum, Sean dan Nato cukup mengenal sirkuit jalan raya Monaco ini. Musim lalu, keduanya juga sudah mendapat pengalaman di ajang balap GP2 yang kini berganti nama menjadi Formula 2 atau F2.
Sean yang musim lalu membalap dengan tim Campos Racing, finis ke-13 pada balapan feature.
Sementara pada balapan sprint, Sean tak bisa melanjutkan lomba karena mobilnya melintir dan menabrak pembatas lintasan.
Nato yang musim lalu membawa bendera tim Racing Engineering tampil sebagai runner-up pada balapan Feature. Sementara pada balapan Sprint, Nato finis di posisi keenam.
“Akan sangat menyenangkan jika saya bisa kembali naik podium di sini. Mudah-mudahan kami cukup beruntung mendapat poin,” kata Nato.
Sean menilai balapan di Monaco memiliki tantangan yang cukup sulit.
“Di sini sangat sulit untuk menyusul pebalap di depan karena ruang untuk menyusul sangat terbatas dan sempit. Kita akan lihat hasilnya pada balapan nanti. Yang pasti, kami sangat bersemangat dan antusias,” ungkap Sean.
Sean menjalani babak kualifikasi yang sulit. Babak kualifikasi dibagi dalam dua kelompok.
Dengan nomor mobil 21, maka Sean tergabung dalam kelompok pebalap bernomor mobil ganjil.
Selama 16 menit Sean bersaing dengan pimpinan klasemen sementara Charles Leclrec, dan beberapa pebalap unggulan seperti Luca Ghiotto, Oliver Rowland, Jordan King, dan Nobuharu Matsushita.
Posisi Nato lebih nyaman, sehingga peluang untuk berada di barisan depan kelompoknya lebih besar. Karakter sirkuit Monaco membutuhkan daya cengkraman ban yang lebih prima.
Karena itu, semua tim mempersiapkan ban tipe paling soft untuk balapan. Strategi masuk pit stop juga akan sangat menentukan pada balapan Feature yang akan digelar pada hari Jumat.
Sirkuit ini memiliki banyak tanjakan dan turunan, tikungan tajam dan sebuah jalur lurus pendek yang membuat sirkuit ini menjadi yang paling menarik.
Panjang sirkuit sejauh 3,34 km dengan 19 tikungan dalam satu putaran.
Beberapa tikungan terkenal antara lain berupa hairpin yang sempit pada tikungan 6 Grand Hotel serta tikungan Tunnel, yaitu tikungan ke-9 yang melalui terowongan.
Kemampuan pembalap lebih penting daripada power dari mobil sendiri karena lintasan yang sempit.