Ali Adriansyah Rusmiputro: Musim Balap Kali Ini Menjadi Musim yang Penuh Tantangan
Sirkuit de Nevers Magny-Cours, Prancis menjadi arena penutup bagi kejuaraan World Supersport (WSSP300) untuk musim balap 2018.
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sirkuit de Nevers Magny-Cours, Prancis menjadi arena penutup bagi kejuaraan World Supersport (WSSP300) untuk musim balap 2018.
Bagi Ali Adriansyah Rusmiputro musim balap kali ini menjadi musim yang penuh tantangan dan cobaan.
Di balapan terakhirnya itu Ali Adriansyah harus puas finish di posisi 20 setelah start dari P19. Sejak sesi latihan hingga kualifikasi sebenarnya Ali Adriansyah sudah mampu memangkas waktu yang lebih baik. Sayang ia melakukan kesalahan saat start yang membuatnya didahului beberapa rider lain.
"Saya salah start, sehingga kehilangan beberapa detik dan disusul oleh pebalap lainnya. serta tertahan di grup pelan," ucap Ali Adriansyah.
Akibatnya, Ali Adriansyah sempat menempati posisi 27. Sebuah posisi yang tidak pernah ia tempati pada beberapa balapan sebelumnya.
Kesalahan demikian hampir tidak pernah ia lakukan di sepanjang musim ini. Justru selama ini, Ali mampu memanfaatkan start dengan bagus sehingga ia bisa menyodok ke bagian depan.
Di sebuah kompetisi yang ketat seperti WSSP300, ketika seorang rider harus melorot ke belakang, ia akan kesulitan untuk bisa kembali ke posisinya. Namun bukan berarti pasrah begitu saja. Demikian pula dengan pebalap Pertamina Enduro Racing Team ini. Beberapa kali ia mencoba melaju ke depan dan memimpin grup.
"Karena sudah tercecer di grup belakang, fokus saya adalah berada di depan grup," ungkap Ali Adriansyah.
Dari posisi tercecer, Ali Adriansyah mampu kembali melewati beberapa rider lap demi lap. Ritme yang bagus kembali ia dapatkan, namun balapan sudah memasuki lap-lap terakhir. Akhirnya ia finish di P20.
Musim balap kali ini menjadi musim yang penuh tantangan sekaligus cobaan bagi Ali Adriansyah Rusmiputro.
Di awal musim, konsentrasinya agak terganggu oleh regulasi WSSP300 yang lebih menguntungkan penunggang Kawasaki dan KTM yang bermesin lebih besar.
Meski kemudian Dorna sebagai penyelenggara membuat perubahan aturan, hal tersebut tidak juga membantu penunggang Yamaha seperti halnya Ali Adriansyah.
Di pertengahan musim, konsentrasi Ali kembali terganggu akibat kecelakaan fatal yang ia alami di Brno, Ceko. Ketika itu Ali sempat dilarikan ke rumah sakit karena sempat tak sadarkan diri.
Akibat kecelakaan itu Ali harus istirahat dari latihan demi mengembalikan kondisi tubuhnya juga kepercayaan dirinya agar tetap tampil seperti sebelumnya.
Di sisi lain Ali memuji dukungan yang sangat bagus dari timnya.
"Tim bekerja dengan sangat baik, tetapi motor tetap tidak sebanding dengan Kawasaki," ucap Ali Adriansyah.
Dalam klasemen pebalap, Ali Adriansyah Rusmiputro menduduki peringkat 23 dari 40 rider dengan raihan 6 poin.