Taklukkan 1215 Km dengan Sepeda Lipat, 2 Pesepeda Indonesia Catat Rekor Baru di Paris-Brest-Paris
Dua pesepeda Indonesia berhasil mencatat rekor baru di ajang Paris-Brest-Paris dari acara yang diselenggarakan Audax Club Pacient pada Agustus 2019.
Penulis: Muhammad Nursina Rasyidin
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
Taklukkan 1215 Km dengan Sepeda Lipat, 2 Pesepeda Indonesia Catat Rekor Baru di Paris-Brest-Paris
TRIBUNNEWS.COM - Dua pesepeda asal Indonesia berhasil mencatat rekor baru di ajang Paris-Brest-Paris dari acara yang diselenggarakan klub sepeda paris, Audax Club Pacient pada Agustus 2019.
Pesepeda tersebut yakni, Sandi Adila dan Hendriyanto Wijaya dari klub Brampton Monas Cyclists.
Sandi Adila dan Hendriyanto Wijaya menyelesaikan Paris-Brest-Paris dengan catatan waktu 82 jam 53 menit.
Baca: Pesepeda Amatir Indonesia Bukukan Rekor Baru di Ajang Paris-Brest-Paris
Raihan waktu tersebut memecahkan rekor yang sebelumnya pernah ditorehkan peserta Indonesia, Edward Djauhari tahun 2015 dengan waktu 84 jam 30 menit.
Selain dua nama diatas, Vidi Widyastomo juga berhasil menyelesaikan event empat tahunan ini dari total 13 peserta asal Indonesia.
Audax Club Pacient sendiri merupakan klub sepeda legendaris dan tertua di dunia.
Acara Paris-Brest-Paris diikuti lebih dari 6000 peserta dari seluruh dunia.
Setiap pesepeda harus menyelesaikan kegiatan sejauh 1215 km dari rute yang telah ditentukan panitia dan hanya memiliki waktu 90 jam.
Dalam rute yang telah ditentukan, terdapat titik check point yang harus dilalui pesepeda. Masing-masingnya memiliki batas waktu maksimal.
Menariknya, acara Paris-Brest-Paris bersifat mandiri, yang artinya tidak ada pengawalan khusus dari panitia.
"Tidak ada pengawalan khusus, tidak disediakan evacuation mobile, tidak disediakan komunikasi, dan water stasion," ucap Humas Brampton Monas Cyclists, Erwin Handoko kepada Tribunnews.
"Peserta benar-benar dilepas ikutin peta dan cap di setiap cek poin."
"Setiap cek poin ada COT (Cut of Time) nya, yang penting tidak lewat batas waktu," lanjut Erwin.