Momen Ajaib Jonatan Christie
Setelah berada di ambang kekalahan, kini, Jojo memiliki kesempatan kedua untuk meraih gelar dari turnamen berlevel tinggi.
Editor: Sanusi
Kemenangan ini membuat skor pertemuan mereka menjadi imbang 3-3. Terakhir di Piala Sudirman 2019, Praveen/Melati kalah 17-21, 18-21 dari Adcock/Adcock. “Bisa ke final, perasaan kami tentunya senang. Kami bisa membuktikan setelah kemarin menang di Denmark Terbuka, kami bisa mempertahankan penampilan dan kembali ke final,” kata Praveen.
Di babak final, Praveen/Melati akan kembali bertemu Zheng/Huang. Pekan lalu di Denmark Terbuka, Praveen/Melati menang 18-21, 21-16, 22-20 atas Zheng/Huang. Kemenangan tersebut merupakan yang pertama kali setelah tujuh kali berhadapan.
“Untuk besok peluangnya fifty-fifty. Kemenangan di Denmark kemarin tidak menjamin kami pasti bisa menang lagi lawan mereka. Tapi paling tidak itu menambah rasa percaya diri kami besok (Minggu ini). Besok harus all out lagi. Jaga kondisi dan jaga fokus,” ujar Praveen.
“Persiapannya tentu kami akan ingat-ingat lagi bagaimana pertandingan kami sebelumnya. Dilihat lagi apa kelebihan dan kelemahan lawan. Besok kami ingin melakukan yang terbaik,” jelas Melati.
Pada tunggal putri, pemain berusia 17 tahun, An Se-young, membuat kejutan dengan lolos ke final. Pemain Korea Selatan itu mengalahkan unggulan kedua, Akane Yamaguchi (Jepang), 21-17, 23-21.
An, yang menyingkirkan unggulan kedelapan, Saina Nehwal (India), pada perempat final, akan berebut gelar juara dengan Carolina Marin (Spanyol). Ini menjadi ulangan perempat final Denmark Terbuka, pekan lalu, yang dimenangi Marin, 18-21, 21-19, 21-18.
Ihsan Keluar Pelatnas
Sementara, Ketua Bidang Pembinaan Prestasi PP PBSI Susy Susanti mengatakan, keluarnya Ihsan Maulana Mustofa dari pelatnas tak akan berpengaruh pada kekuatan tunggal putra. Susy telah mendapat kabar tersebut secara lisan dari Ihsan.
“Alasannya dia sudah tidak mampu bersaing di pelatnas. Motivasinya juga sudah menurun dan dia ingin dekat dengan keluarga,” kata Susy.
Ihsan menjadi salah satu dari kekuatan muda yang muncul ketika mengantarkan Indonesia meraih medali emas beregu putra SEA Games Singapura 2015. Berusia 23 tahun, Ihsan sebenarnya lebih dulu bersinar, salah satunya dengan memperkuat Indonesia dalam Tim PIala Thomas sejak 2014, dibandingkan Jojo dan Anthony. Akan tetapi, pemain asal Tasikmalaya, Jawa Barat, berusia 23 tahun itu didera berbagai macam cedera yang menghambatnya tampil dalam turnamen.
“Kekuatan tunggal putra, secara keseluruhan tetap sama. Mereka harus bersaing untuk menjadi yang terbaik. Saat ini, ada beberapa nama yang menonjol seperti Vito, Chico, dan Ikhsan,” kata Susy menyebut nama Shesar Hiren Rushtavito, Chico Aura Wardoyo, dan Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay sebagai pelapis Jojo dan Anthony.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.