4 Wakil Badminton Indonesia Lolos Perempatfinal SEA Games 2019, Shesar Rhustavito Tantang Malaysia
Dari cabang Badminton Perseorangan SEA Games 2019, Indonesia menurunkan lima wakilnya dan empat di antaranya mampu lolos ke babak perempat final.
Penulis: Atreyu Haikal Rafsanjani
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
Selain itu dari nomor tunggal Putri, Gregoria Mariska Tunjung lolos ke perempatfinal setelah mengalahkan Thi Trang Vu dari Vietnam dengan pertarungan sengit tiga game, 21-14, 10-21, 21-13.
Masih dari wakil tunggal putri, Ruselli Hartawan lolos setelah mampu menang atas Yu Jia Min yang mundur setelah di game ketiga mengalami cedera lutut.
Skor akhinya adalah 21-16, 22-24, 19-9 untuk kemenangan Ruselli.
Pasca pertandingan, Ruselli mengaku senang bisa lolos dan tak menyangka turun menggantikan Fitriani yang cedera.
“Rasanya nggak menyangka bisa turun main di perorangan. Karena dari awal tidak dipersiapkan buat main. Tapi setelah beregu saya sempat disuruh siap-siap menggantikan Gregoria pas dia sakit."
"Terus ternyata nggak jadi, dia tetap main. Akhirnya saya disuruh menggantikan Fitriani. Tentunya saya tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini,” ungkap Ruselli.
Dan dari nomor ganda campuran, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari mampu melaju ke perempatfinal setelah mengalahkan wakil tuan rumah, Filipina, Peter Gabriel Magnaye/Thea Marie Pomar, dengan dua game langsung, 21-18 dan 21-12.
Selanjutnya Rinov/Mentari akan bertemu unggulan empat, Nipitphon Phuangphuapet/Savitree Amitrapai dari Thailand.
Ini merupakan pertandingan keempat bagi kedua pasangan setelah terakhir bertemu di Singapore Open 2019.
Saat itu Rinov/Mentari mampu menang setelah mengakhiri pertandingan dengan skor 21-17, 21-17.
Mengenai persiapan menjelang laga, Mentari tetap ingin meraih kemenangan lawan pasangan Thailand tersebut.
“Kami sudah sering ketemu mereka. Pengennya kali ini menang, tapi mau berusaha buat maksimal dulu,” kata Mentari.
Sedangkan Rinov mengatakan karena sudah sering bertemu ia memprediksi lawannya sudah mengetahui kekuatannya dan Mentari.
“Karena sering bertemu, mungkin lawan juga sudah tahu pola kami. Kelebihannya mereka ada dari segi tenaga dan pengalaman. Tapi kami juga jangan mau kalah,” ungkap Rinov.