Menilik Perlakuan Yamaha ke Valentino Rossi: Dari Pengkhianatan Hingga Bantuan di Usia Tua
Menurut Jarvis, setelah mendepak Rossi dari tim utama, Yamaha tetap punya ketergantungan pada Rossi. Namun, dalam fungsi yang berbeda.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Jarvis menekankan bahwa Rossi yang sekarang sudah berbeda dari Rossi yang dulu.
Namun, di sisi lain, Jarvis mengakui Yamaha tidak bisa begitu saja membuang Rossi.
"Sekarang dia ada pada fase lain hidupnya. Jenjang berbeda dalam kariernya, dan tanpa mengurangi rasa hormat, dia memang bukan lagi masa depan kami di MotoGP," kata Jarvis seperti dikutip dari Motorsport.
Menurut Jarvis, Yamaha tetap punya ketergantungan pada Rossi. Namun, dalam fungsi yang berbeda.
Karena itu, Yamaha menawarkan dua opsi untuk Rossi.
Pertama, menawarinya posisi di tim satelit, tetapi tetap mendapat perlakuan layaknya pebalap di tim pabrikan.
Caranya, dengan tetap memberikan Rossi motor YZR-M1 spesifikasi pabrik dan dukungan teknis penuh tim.
Kedua, opsi jika Rossi memilih pensiun.
Kerjasama akan tetap berlanjut dengan program pengembangan pebalap-pebalap muda dengan Rossi sebagai kepala sekolahnya.
"Namun, jika dia memutuskan untuk pensiun, kami akan melanjutkan dan memperluas kolaborasi kami di luar sirkuit dengan program pelatihan pebalap muda dari Riders Academy dan Yamaha VR46 Master Camp, dan bersamanya sebagai brand ambassador Yamaha," ucap Jarvis. B
Baca: Masa Depan Valentino Rossi Kembali Jadi Teka-teki, Petronas Yamaha SRT Bantah Sudah Sepakat
Hingga menjelang dimulainya musim balap MotoGP 2020, belum diketahui pasti opsi mana yang dipilih Rossi.
Namun, santer kabar yang menyebutkan Rossi memilih bergabung di tim satelit Petronas Yamaha.
Jika informasi tersebut benar, artinya Rossi sudah memilih opsi pertama seperti yang ditawarkan Yamaha setahun lalu. (Alsadad Rudi/Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dilema Yamaha pada Valentino Rossi, Berjasa Besar tetapi Juga "Penghambat" Prestasi"