Badan Standardisasi dan Akrediatasi Nasional Keolahragaan Mau Dibubarkan, Ketua BSANK: Evaluasi Dulu
Hari Amirullah justru menyayangkan adanya rencana pembubaran. Ia pun meminta agar ada evaluasi terlebih dulu mengenai kinerja organiasasinya.
Penulis: Abdul Majid
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnew.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Badan Standardisasi dan Akrediatasi Nasional Keolahragaan (BSANK), Hari Amirullah Rachman menanggapi rencana Presiden Joko Widodo yang bakal membubarkan 18 lembaga atau badan, salah satunya BSANK.
Presiden menjelaskan alasan rencana perampingan atau pembubaran tersebut dilakukan guna mengurangi beban anggaran.
Hari Amirullah justru menyayangkan adanya rencana pembubaran. Ia pun meminta agar ada evaluasi terlebih dulu mengenai kinerja organiasasinya.
Baca: Wacana Pembubaran Lembaga Negara oleh Jokowi, Ada 96 Lembaga/Komisi yang Dikaji
“Jadi kami sebenarnya dari BSANK menyayangkan, kalau kemudian tanpa evaluasi kemudian dibubarkan. Memang lembaga sejenis banyak tetapi yang menangani khusus keolahragaan itu tidak ada,” kata Hari saat dihubungi Tribunnews, Rabu (15/7/2020).
“Kami sih sebenarnya berharap dilakukan evaluasi dulu, apa yang sudah dihasilkan apa yang sudah dikerjakan. Kemudian juga tentu siapa saja yang sudah bekerja di dalamnya,” sambungnya.
Hari juga membeberkan bahwa sejauh ini BSANK telah berperan penting dalam memajukan olahraga Indonesia, salah satunya melakukan akreditasi terhadap 15 induk organisasi.
Baca: Pemerintah Sedang Kaji Pembubaran 96 Lembaga atau Komisi
Tugas BSANK ke depan, kata dia, juga akan berat karena Kemenpora saat ini sedang menyusun grand desain keolahragaan.
Tanpa grand desain, ujar dia, olahraga nasional tidak akan berpresatas di tingkat nasional, regional dan internasional.
“Dalam grand desain memang kita berperan karena ini kan badan yang khusus memastikan standar keolahragaan nasional, tapi BSANK itu baru empat tahun artinya baru periode kedua, ini sekarang baru masuk periode kedua,” kata Hari.
“Periode pertama itu yang dikerjakan BSANK membangun sistem, standarisasi, banyak dokumen-dokumen yang sudah dihasilkan kemudian melakukan akreditasi terhadap 15 Induk organisasi yang di antaranya adalah PBSI, IPSI, FPTI, PABSI itu induk organisasi yang sudah mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia,” jelasnya.
Baca: Respons Istana Terkait Isu Pembubaran OJK
Sementara itu, terkait pembubaran lembaga yang tak produktif lagi, Jokowi sebelumnya menjelaskan semakin rampingnya pemerintahan, harapannya akselerasi dalam bekerja semakin baik.
Karena menurut Presiden dalam persaingan global ke depan negara yang cepat akan mengalahkan negara yang lambat, bukan lagi negara besar mengalahkan negara yang kecil.
“Saya ingin kapal itu sesimpel mungkin sehingga bergeraknya menjadi cepat. Organisasi ke depan kira-kira seperti itu. Bolak balik kan saya sampaikan, negara cepat bisa mengalahkan negara yang lambat. Bukan negara gede (besar) mengalahkan negara yang kecil, nggak,” ujarnya.