Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Salah satu bakal calon Ketua Umum PP PBSI, Ari Wibowo akan mengembalikan formulir pendaftaran ke tim penjaringan bakal calon Ketua Umum PP PBSI periode 2020-2024 pada Sabtu mendatang.

Seperti diketahui, terhitung hari ini bakal calon Ketum PP PBSI sudah boleh mengembalikan formulir pendaftaran hingga tanggal 26 Oktober.

Pria yang menjabat sebagai Ketua Pengprov PBSI Banten tersebut menceritakan bahwa dirinya telah melengkapi persyaratan hanya saja ada satu yang belum yakni mendapatkan pernyataan dari KONI Pusat yakni surat pernyataan tidak sedang menjabat sebagai pengurus KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) di semua tingkatan

“Rencana hari Sabtu (kembalikan formulir pendaftaran-red), cuma ini tadi jam satu siang saya dapat kabar dari tim ada persyaratan tambahan yang buat saya bingung, itu harus ada surat pernyataan kalau kita itu tidak menjadi anggota KONI di setiap tingkatan baik Kabupaten, Provinsi maupun pusat,” kata Ari saat dihubungi Tribunnews, Kamis (22/10/2020).

“Itu sebenarnya tidak ada masalah tapi harus diketahui oleh KONI Pusat. Sedangkan kan waktunya mepet, saya sudah bikin, tim tadi mau menuju ke Jakarta tapi di sini ada demo, kekepung tidak bisa bergerak. Besok baru ke KONI. Itu yang mungkin ada tantangannya, mudah-mudahan tidak ada yang berarti,” jelasnya.

Sejauh ini, Ari Wibowo mengaku tetap optimistis dirinya bisa lolos menjadi calon Ketum PP PBSI.

Pasalnya seluruh persyaratan sudah ia kantongi begitu juga dengan syarat dukungan tertulis dari minimal 10 Pengprov PBSI.

Ia pun meyakini tim penjaringan bakal calon Ketua Umum PP PBSI periode 2020-2024 yang diketuai oleh Edi Sukarno bisa bekerja secara profesional

“Ya, saya tetap optimis. Sepertinya tidak ada yang kurang (persyaratan). Saya rasa teman-teman panitia penjaringan profesional semua dalam pekerjaannya. Mereka tidak mungkin mempertaruhkan namanya hanya untuk kepentingan sesaat lah,” pungkasnya.

Selain Ari Wibowo satu calon lainnya yang mengklaim sudah mendapatkan dukungan lebih dari 20 suara yakni Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI, Agung Firman Sampurna juga bakal mengembalikan formulir pendaftaran.