8 Pebulu Tangkis Indonesia Terlibat Pengaturan Skor & Judi, Dipastikan Bukan Atlet Pelatnas PBSI
8 pebulutangkis asal Indonesia yang terbukti melakukan pengaturan skor hingga judi ilegal dipastikan bukan bagian atlet pelatnas PBSI di Cipayung.
Penulis: Rochmat Purnomo
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
Super Ball/Feri Setiawan
Agripinna Prima Rahmanto Putra terlibat dalam kasus pengaturan skor dan judi - Pasangan ganda putra Indonesia, Markis Kido (kiri)/Agripinna Prima Rahmanto Putra (tengah) berusaha membalikan kok dari pasangan Korea, Lee Yong Dae/Yoo Yeon Seong pada Turnamen BCA Indonesia Open Metlife BWF World Super Series Premier 2015 di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (3/6/2015). Pasangan ganda putra Indonesia, Markis Kido/Agripinna Prima Rahmanto Putra kalah melawan pebulutangkis Korea, Lee Yong Dae/Yoo Yeon Seong dengan skor 14-21, 21-13, 21-14. (Super Ball/Feri Setiawan)
Lima orang lainnya diskors antara enam sampai 12 tahun dan denda masing-masing antara 3.000 dolar AS (sekitar Rp 42 juta) dan 12.000 dolar AS (sekitar Rp 168 juta).
Sesuai Prosedur yudisial, atlet memiliki hak untuk mengajukan banding ke pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) dalam waktu 21 hari sejak pemberitahuan keputusan yang beralasan.
Hasil rapat panel dengar pendapat Independen (IHP) BWF
(Tribunnews.com/Ipunk) (Bolasport.com)
Berita Rekomendasi