Bayangkan Atlet Top Saja dengan Kondisi Prima Masih Bisa Terkena Covid kata Yenny Wahid
Yenny Wahid mengimbau kepada masyarakat Indonesia untuk hati-hati dan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan saat kondisi seperti ini.
Penulis: Abdul Majid
Editor: Toni Bramantoro
Ia pun menyampaikan rasa terima kasih kepada Kemenpora dan Kemenlu yang telah membantu dalam proses karantina di Zurich, Swiss.
“Saya ucapkan terima kasih kepada Kemenpora dan Kemenlu yang telah membatu proses karantina mereka di Zurich saat ini , di mana mereka harus menetap selama 14 hari kedepan,” kata Yenny.
“Kami juga mohon doa agar yang sakit segera pulih dan rombongan seluruhnya bisa kembali ke Indonesia dengan selamat,” pungkasnya.
Seperti diketahui, Veddriq Leonardo sukses mengharumkan Indonesia dengan menyabet medali emas speed putra dalam IFSC Climbing World Cup Villars.
Sementara itu, atlet Indonesia lainnya Kiromal Katibin juga membawa pulang medali yakni perunggu.
Sebelumnya, Yenny Wahid menyambut gembira prestasi apik yang didapatkan para atletnya dalam ajang IFSC Climbing World Cup Villars, Swiss, Sabtu (3/7/2021).
Seperti diketahui, Veddriq Leonardo sukses meraih medali emas. Sementara itu, atlet Indonesia lainnya Kiromal Katibin juga membawa pulang medali yakni perunggu.
“Kemenangan ini makin mengukuhkan prestasi atlet panjat tebing Indonesia ditingkat dunia.” kata Yenny Wahid dalam keterangan resminya.
Yenny pun menyebut keberhasilan anak asuhnya di kancah internasional ia persembahkan bagi masyarakat Indonesia yang tengah berjuang melawan pandemi Covid-19.
“Terimakasih atas dukungan seluruh masyarakat selama ini bagi keberhasilan atlet-atlet kita dalam mengharumkan nama bangsa. Kemenangan ini kita persembahkan untuk seluruh rakyat Indonesia agar terus semangat berjuang melawan pandemi, dengan tekad yang kuat, kita pasti bisa,” ujarnya.
Dalam babak final, Veddriq berhadapan dengan atlet Rusia, Dmitri Timofeev. Veddriq melaju kencang seolah ingin memecahkan rekornya sendiri.
Saat itu ia mencatatkan waktu 5,208 detik, Kali ini Veddriq berhasil memenangkan final dengan 5,329 detik.
Sementara lawannya, Timofeev sempat kehilangan momentum di awal final sehingga harus puas di posisi kedua. Timofeev menorehkan waktu 7,35 detik.
Meski belum memecahkan rekor yang dipegangnya sendiri, Veddriq mengaku senang bisa kembali meraih juara dan mempersembahkannya untuk Indonesia.
"Saya sangat senang dengan kemenangan ini walaupun di sini sangat dingin. Pertandingan kali ini adalah pertandingan yang menantang,” kata Veddriq.