Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Olimpiade Tokyo 2020 - Dilema Seorang Peringkat 1 Dunia, Tai Tzu Ying, Ada Rencana Gantung Raket

Dilema Tai Tzu Ying, pebulu tangkis putri China Taipei peringkat 1 dunia, Olimpiade Tokyo 2020 bisa jadi turnamen besar terakhirnya.

Penulis: Muhammad Nursina Rasyidin
Editor: Daryono
zoom-in Olimpiade Tokyo 2020 - Dilema Seorang Peringkat 1 Dunia, Tai Tzu Ying, Ada Rencana Gantung Raket
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Pebulu tangkis tunggal putri Taiwan Tai Tzu Ying menunjukkan medali usai mengalahkan pebulu tangkis tunggal putri China Chen Yufei pada pertandingan final kejuaraan Blibli Indonesia Open 2018 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (8/7/2018). Tai Tzu Ying berhasil menjadi juara usai mengalahkan Chen Yufei dengan skor 21-23, 21-15 dan 21-9. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM - Olimpiade tokyo 2020 bisa menjadi penampilan yang terakhir bagi tunggal putri 1 dunia badminton, Tai Tzu Ying dalam gelaran empat tahunan tersebut.

Seperti diketahui, Olimpiade Tokyo 2020 akan berlangsung pada 23 Juli hingga 8 Agustus di Tokyo, Jepang.

Tunggal putri China Taipei itu menyadari, kebugaran tubuhnya mulai mengalami penurunan, meskipun tampil baik dalam gelaran sepanjang 2020 dan 2021 sebelum Olimpiade Tokyo berlangsung.

Ini adalah kali ketiga Tai Tzu Ying mentas di Olimpiade dari yang pertama di London (2012) dan Rio, Brasil (2016).

Baca juga: 10 Hari Menuju Olimpiade Tokyo - Menelisik Calon Lawan Marcus/Kevin & Ahsan/Hendra

Pada Olimpiade London 2012, Tai Tzu Ying hanya mampu melaju ke babak 16 besar setelah dikalahkan tunggal putri China, Li Xue Rui.

Empat tahun berselang di Olimpiade Rio 2016, lagi-lagi langkah Tai Tzu Ying terhenti di babak 16 besar, kali ini dari tunggal putri India, Pusarla V.Sindhu.

Tai Tzu Ying mulai merasakan perbedaan antara kedua gelaran tersebut dibandingkan tahun ini untuk Olimpiade Tokyo 2020.

BERITA TERKAIT

"Ketika saya bermain di Olimpiade pertama saya di London pada 2012, saya masih sangat muda," kata Tai Tzu Ying dikutip dari laman BWF.

"Saya tidak terlalu banyak berpikir, hanya bermain."

"Di Olimpiade kedua di Rio, saya memberikan banyak tekanan pada diri saya sendiri. Ditambah lagi, saya cedera sehingga penampilan saya tidak cukup memuaskan."

"Untuk Olimpiade tahun ini, saya merasa telah mencapai level yang memuaskan dalam performa pertandingan."

"Namun ada beberapa contoh di mana saya mungkin tidak hanya kalah dari pemain peringkat teratas, terkadang saya juga kalah dari lawan yang peringkatnya lebih rendah. Ini adalah tantangan bagi saya," tambah Tai Tzu Ying.

Baca juga: Tak Risau Lawan Greysia/Apriyani di Olimpiade Tokyo 2020, Ganda Putri Malaysia Lebih Takut Hal Ini

Pebulu tangkis tunggal putri Taiwan Tai Tzu Ying menunjukkan medali usai mengalahkan pebulu tangkis tunggal putri China Chen Yufei pada pertandingan final kejuaraan Blibli Indonesia Open 2018 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (8/7/2018). Tai Tzu Ying berhasil menjadi juara usai mengalahkan Chen Yufei dengan skor 21-23, 21-15 dan 21-9. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Pebulu tangkis tunggal putri Taiwan Tai Tzu Ying menunjukkan medali usai mengalahkan pebulu tangkis tunggal putri China Chen Yufei pada pertandingan final kejuaraan Blibli Indonesia Open 2018 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (8/7/2018). Tai Tzu Ying berhasil menjadi juara usai mengalahkan Chen Yufei dengan skor 21-23, 21-15 dan 21-9. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Tai Tzu Ying menyadari, kesempatan ini harus dimaksimalkan dengan baik, karena belum tentu pada Olimpiade berikutnya dia bisa main dan tampil konsisten.

"Olimpiade ini akan menjadi tantangan besar bagi saya, karena saya tidak bisa mengontrol level permainan saya untuk menjadi yang terbaik, untuk memenangkan pertandingan," jelasnya.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas