Di Balik Tersingkirnya Praveen/Melati, Ada Noda Hitam Ganda Campuran di Olimpiade Tokyo 2021
Terdapat sebuah fakta yang cukup menyesakkan setelah melihat Praveen Jordan/Melati Daeva harus tersingkir di babak perempat final Olimpiade Tokyo 2021
Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - Terdapat sebuah fakta yang cukup menyesakkan setelah melihat Praveen Jordan/Melati Daeva harus tersingkir di babak perempat final Olimpiade Tokyo 2021.
Pasangan Praveen/Melati dipastikan telah terhenti langkahnya setelah kalah melawan unggulan pertama asal China, Zheng Siwei/Huang Yaqiong, Rabu (28/7/2021) pagi.
Duet pasangan yang kerap dipanggil Ucok dan Meli itu harus mengakui keunggulan lawannya lewat permainan dua set langsung.
Pasangan Praveen/Melati kalah dengan skor 17-21 dan 15-21 di tangan Zheng Siwei/Huang Yaqiong.
Kekalahan tersebut terasa menyesakan bagi Praveen/Melati yang sangat berharap bisa menorehkan prestasi terbaik di Olimpiade Tokyo 2021.
Hanya saja memang performa luar biasa yang dimainkan lawannya terutama pergerakan Huang Yaqiong membuyarkan mimpi Praveen/Melati.
Lebih lanjut, kekalahan melawan Zheng/Huang secara tidak langsung juga menodai catatan impresif sektor ganda campuran Indonesia di perhelatan Olimpiade.
Untuk pertama kalinya sejak Olimpiade Athena 2004, tidak ada satupun ganda campuran Indonesia yang akan bermain di semifinal Olimpiade.
Tercatat dalam periode tersebut, Indonesia selalu mengirimkan setidaknya satu wakil di fase semifinal ganda campuran Olimpiade.
Sebagaimana misal pada perhelatan Olimpiade Beijing 2008, ada dua wakil Indonesia yang sama-sama berhasil lolos ke semifinal ganda campuran.
Dua wakil Indonesia tersebut yakni Nova Widianto/Lilyana Natsir dan Flandy Limpele/Vita Marisa.
Di ajang Olimpiade berikutnya tepatnya London 2012, pasangan Lilyana Natsir/Tontowi Ahmad sukses melaju ke semifinal.
Empat tahun berselang, momen yang dinantikan oleh seluruh masyarakat Indonesia yakni menyaksikan medali emas dimenangkan sektor ganda campuran berhasil terwujud.
Ialah pasangan Tontowi Ahmad/Lilyana Natsir yang mampu menyabet emas di pagelaran Olimpiade Rio 2016.