Fakta Menarik Kemenangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu Meraih Medali Emas Olimpiade 2021
Fakta menarik kemenangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu meraih medali emas Olimpiade 2021 dari cabor bulutangkis usai mengalahkan Chen/Jia.
Penulis: Muhammad Nursina Rasyidin
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
Empat tahun berselang, Taufik Hidayat, disusul Markis Kido/Hendra Setiawan (2008), dan Tantwi Ahmad/Liliyana Natsir (2016).
Dan yang terbaru adalah Greysia Polii/Apriyani Rahayu.
Baca juga: Hasil Final Bulutangkis Olimpiade, Greysia Polii/Apriyani Rahayu Raih Medali Emas Perdana Indonesia
3. Yang Pertama dari Sektor Ganda Putri
Greysia Polii/Apriyani Rahayu sukses mencatatkan sejarah sebagai ganda putri Indonesia pertama yang memenangkan medali emas Olimpiade.
Langkah Indonesia paling jauh di Olimpiade dari sektor ganda putri sejauh ini hingga perempat final yang diraih oleh Nitya Krishinda Maheswari/Greysia Polii.
4. Akhir yang Manis bagi Greysia Polii
Olimpiade 2021 bisa jadi yang terakhir bagi Greysia Polii untuk tampil di pesta olehraga internasional empat tahunan itu mengingat saat ini usianya tak lagi muda, 33 tahun.
Ini adalah ketiga kalinya Greysia Polii tampil di Olimpiade, pada London 2012 dia berpasangan dengan Meiliana Jauhari.
Pada Olimpiade Rio 2016 dia berpasangan dengan Nitya Krishinda Maheswari, namun sayang hanya bertahan hingga perempat final karena dikalahkan wakil China.
Hasil Ganda Putri Indonesia di Olimpiade
- Tokyo 2021, Greysia Polii /Apriyani meraih medali emas.
- Di Rio 2016, saat Greysia Polii berpasangan dengan Nitya Krishinda Maheswari, mereka sampai babak perempat final.
- Di London 2012. Di mana tidak ada satu pun wakil Indonesia yang tembus babak perempat final. Kontroversi terjadi. Wakil Indonesia didiskualifikasi
- Di Beijing 2008, wakil Indonesia di ganda putri hanya sampai pada putaran pertama.
- Di Athena 2004. Wakil ganda putri Indonesia hanya sampai babak kedua.
- Di Sydney 2000, ganda putri Indonesia hanya sampai babak perempat final
- Di Atlanta 1996, wakil ganda putri Indonesia terhenti di perempat final.
- Di Barcelona 1992, Wakil Indonesia tersingkir di perempat final
(Tribunnews.com/Sina)