Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Apriyani Rahayu Berjaya di Olimpiade, Ayah Menangis Terharu Kenang Jasa Sang Istri

Sang ibunda lah yang mengantarkan Apriyani Rahayu dalam menempuh karier sebagai pebulutangkis. 

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Apriyani Rahayu Berjaya di Olimpiade, Ayah Menangis Terharu Kenang Jasa Sang Istri
Pedro PARDO / AFP
Greysia Polii dari Indonesia dan Apriyani Rahayu dari Indonesia (kiri) merayakan setelah memenangkan pertandingan semifinal bulu tangkis ganda putri melawan Shin Seung-chan dari Korea Selatan dan Lee So-hee dari Korea Selatan selama Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo pada 31 Juli 2021. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Lusius Genik

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tangis Amiruddin pecah saat menyaksikan detik-detik putrinya, pebulutangkis ganda putri Indonesia Apriyani Rahayu, menjuarai Olimpiade Tokyo 2020. 

Amiruddin merasa terharu lantaran sang putri tercinta, Apriyani, bisa memenangkan medali emas di kompetensi olahraga sekelas olimpiade. 

"Sudah beberapa tahun ini dia (Apriyani) selalu juara satu. Kemarin menangis karena suasananya olimpiade empat tahunan, tentu ada rasa terharu," tutur Amiruddin saat berbincang dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra, Sabtu (7/8/2021).

Baca juga: Tim Bulutangkis Indonesia Punya Masalah Serius Jelang Piala Sudirman dan Piala Thomas & Uber

Greysia Polii (tengah) dari Indonesia menyaksikan Apriyani Rahayu dari Indonesia melakukan pukulan dalam pertandingan penyisihan grup bulu tangkis ganda putri melawan Lee Meng Yean dari Malaysia dan Chow Mei Kuan dari Malaysia selama Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo pada 24 Juli, 2021.
Greysia Polii (tengah) dari Indonesia menyaksikan Apriyani Rahayu dari Indonesia melakukan pukulan dalam pertandingan penyisihan grup bulu tangkis ganda putri melawan Lee Meng Yean dari Malaysia dan Chow Mei Kuan dari Malaysia selama Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo pada 24 Juli, 2021. (Alexander NEMENOV / AFP)

Sebagaimana diketahui, Apriyani Rahayu yang berpasangan dengan Greysia Polii menjuarai Olimpiade Tokyo sektor ganda putri setelah mengalahkan wakil China, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan dengan dua gim langsung.

Kemenangan keduanya membuat Indonesia sukses meraih medali emas di ajang olahraga empat tahunan terkemuka di dunia tersebut.

Amiruddin menuturkan, rasa haru yang dirasakannya bukan saja dilatari kemenangan Apriyani di Olimpiade Tokyo. 

Baca juga: Cerita di Balik Kiprah Atlet di Olimpiade, Istri Hendra Setiawan Menangis Saat Lalui Ini Sendirian

Atlet Indonesia Apriyani Rahayu merayakan kemenangan dengan Greysia Polii dari Indonesia dalam pertandingan semifinal bulu tangkis ganda putri melawan Shin Seung-chan dari Korea Selatan dan Lee So-hee dari Korea Selatan selama Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo pada 31 Juli, 2021.
Pedro PARDO / AFP
Atlet Indonesia Apriyani Rahayu merayakan kemenangan dengan Greysia Polii dari Indonesia dalam pertandingan semifinal bulu tangkis ganda putri melawan Shin Seung-chan dari Korea Selatan dan Lee So-hee dari Korea Selatan selama Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo pada 31 Juli, 2021. Pedro PARDO / AFP (Pedro PARDO / AFP)
Berita Rekomendasi

Tapi juga karena terkenang akan sosok almarhumah sang istri, Sitti Djauhar yang merupakan ibu dari Apriyani. 

Sang ibunda lah yang mengantarkan Apriyani dalam menempuh karier sebagai pebulutangkis. 

"(Menangis) karena kita ingat juga almarhum mamanya selalu mengantar (Apri) ke mana-mana. Itulah sehingga meneteskan (air mata)," tutur Amiruddin.

Apriyani, kata sang ayah, sudah mengenal bulutangkis sejak usia 3 tahun dari sang ibu.

Baca juga: Digebuk Greysia/Apriyani di Final, Ganda China Dilaporkan ke BWF Karena Ucapkan Kata-kata Kotor

"Kalau menekuni bulutangkis sejak masih kecil. Sejak masih 3 atau 4 tahun lebih. Pegang raket kayu dengan bulu ayam yang dipakai sagu itu. Yang mendorong Apri bermain badminton itu ibunya," jelas Amiruddin.

Kebetulan ibu Apriyani hobi olahraga bulutangkis, tenis meja, dan voli. 

Ibu Apriyani, tutur Amiruddin, selalu mewakili dinas setempat untuk kompetisi olahraga-olahraga tersebut di atas. 

Baca juga: Dua Turnamen Besar Menanti Tim Bulutangkis Indonesia Seusai Olimpiade

"Dulu ibu itu buruh, hanya saya minta berhenti kerja karena ada anak-anak. Supaya dia urus anak-anaknya," tutur dia.

Selain itu Amiruddin juga bersyukur lantaran beberapa tahun terakhir Apriyani selalu menjadi juara satu di berbagai kompetisi bulutangkis.

"Kalau juara, di Spanyol dia juara, Alhamdulilah. Di Prancis, India, Thailand, juara satu, Alhamdulilah. Orangtua hanya doa, tinggal kewajibannya mendoakan supaya dia sehat selalu, dan bisa dia aktif terus di pelatnas," ucap Amiruddin.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas