Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Perjalanan Panjang Fadjriansyah Upayakan Verawaty Fajrin Bisa Dirawat di RS Kanker Dharmais

Verawaty Fajrin, mendapatkan perhatian besar dari pemerintah atas penyakit kanker paru-paru yang dideritanya.

Editor: Toni Bramantoro
zoom-in Perjalanan Panjang Fadjriansyah Upayakan Verawaty Fajrin Bisa Dirawat di RS Kanker Dharmais
Dok. pribadi
Verawaty Fajrin terbaring lemah di RS Kanker Dharmais, karena penyakit kanker paru-paru stadium 3. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Lusius Genik

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Legenda Bulutangkis Indonesia, Verawaty Fajrin, mendapatkan perhatian besar dari pemerintah atas penyakit kanker paru-paru yang dideritanya.

Berkat bantuan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan Kementerian Kesehatan, Verawaty kini mendapat perawatan intensif di RS Kanker Dharmais, Jakarta.

Namun, ada getir pahit perjalanan yang dialami oleh Fadjriansyah, di balik perhatian besar pemerintah kepada Verawaty Fajrin.

Fadjriansyah sendiri adalah suami dari Verawaty.

"Panjang lebar itu ceritanya (bisa dibawa ke RS Dharmais dan dapat ruang VIP), luar biasa," ucap Fadjriansyah saat ditemui Tribunnews.com di RS Kanker Dharmais, Jakarta, Senin (20/9/2021).

Saat awal Verawaty didiagnosis menderita kanker paru-paru stadium 3, Fadjriansyah langsung memeriksakan istri tercinta ke sejumlah rumah sakit.

Berita Rekomendasi

Di antaranya ke Rumah Sakit Adhiyaksa, RS Pasar Rebo, hingga ke RS Polri.

Namun di rumah sakit-rumah sakit tersebut di atas, Verawaty belum mendapatkan penanganan serius.

Singkat cerita, Fadjriansyah berkonsultasi dengan Letnan Kolonel dokter Dian, dokter RS Polri yang menangani Verawaty.

Dokter tersebut menyampaikan kepada Fadjriansyah, kanker paru-paru yang diderita Verawaty hanya bisa sembuh melalui kemoterapi.

"Dokter di Polri bilang, penyembuhan cuma bisa lewat kemoterapi. Dokter yang menangani Bu Vera itu, Letnan Kolonel dokter Dian, di ruang Melati Dua. Baik hati dia, membantu," tutur Fadjriansyah.

Atas bantuan dokter Dian, Verawaty bisa dirujuk ke RS Persahabatan untuk menjalani kemoterapi.

Namun, setelah lima kali kemoterapi di RS Persahabatan, kondisi kesehatan Verawaty tak kunjung membaik.

Bahkan tumor yang bersarang di tubuhnya kian agresif.

"Waktu kemoterapi kelima di RS Persahabatan, saya minta diperiksa CT Scan, mau lihat hasilnya bagaimana. Hasilnya itu, istilah kedokteran, agresif, artinya tumornya berkembang. Kaget saya," tutur Fadjriansyah.

Butuh Surat Presiden Jokowi Untuk Verawaty Dapat Dirawat di RS Kanker Dharmais

Melihat kondisi istrinya tak kunjung membaik, Fadjriansyah lantas menghubungi RS Kanker Dharmais, meminta agar istrinya bisa dirujuk ke rumah sakit tersebut.

Namun proses itu tidak mudah, lantaran untuk memindahkan perawatan istrinya tercinta ke RS Dharmais, Fadjriansyah membutuhkan sebuah surat dari Presiden Joko Widodo.

Suami pebulutangkis Verawaty Fajrin, Fadjriansyah saat ditemui di RS Kanker Dharmais, Jakarta, Senin (20/9/2021).
Suami pebulutangkis Verawaty Fajrin, Fadjriansyah saat ditemui di RS Kanker Dharmais, Jakarta, Senin (20/9/2021). (tribunnews.com/genik)

"Saya ada teman di Dharmais ini, salah satu direktur. Saya konsultasi dengan dia, supaya Bu Vera dipindah dari RS Persahabatan ke Dharmais. Katanya harus ada surat, paling tidak secarik kertas dari presiden," kenang Fadjriansyah.

"Terus saya bilang, kalau surat dari Menpora bisa tidak? Dia bilang tidak bisa, tapi saya tetap hubungi Kemenpora," sambung dia.

Setelah menghubungi temannya di Kemenpora, Fadjriansyah diusulkan untuk meminta surat permohonan rujukan dari Kementerian Kesehatan bagi Verawaty.

"Kemudian saya dihubungkan dengan teman Pak Gatot (Sesmenpora) yang ada di Kemenkes, namanya Pak Oscar. Pak Oscar ini akhirnya menghubungi RS Dharmais, beliau membantu. Akhirnya diperbolehkan Bu Vera untuk dirawat di sini," jelas dia.

"Atas izin Kemenkes, Pak Gatot mengirim surat ke sini (RS Dharmais) akhirnya istri saya diterima," jelas Fadjriansyah.

Mendaftar Perawatan Menggunakan BPJS

Hingga akhirnya Verawaty boleh dirujuk ke RS Kanker Dharmais, untuk mendapatkan perawatan intensif.

"Panjang betul upaya untuk Bu Vera bisa dirawat di sini. Saya sudah berat benar," tutur Fadjriansyah.

Fadjriansyah menceritakan, awal mendaftar di RS Kanker Dharmais menggunakan kartu BPJS kesehatan.

"Yang saya alami, di RS Dharmais ini, pertama diterima dulu, saya di sini datang harus mendaftarkan BPJS. Bukan dapat fasilitas untuk langsung masuk, tidak ada itu," kata dia.

"Masuk di IGD, di situ saya mendaftar menggunakan BPJS kelas 2. Kan saya minta fasilitas ke presiden, surat saya kan minta fasilitas negara," sambung Fadjriansyah.

Fadjriansyah yang harus menjalani prosedur pendaftaran sempat melakukan protes.

Setelah protes, Verawaty baru mendapatkan ruangan perawatan dengan kelas 1.

"Akhirnya, meski BPJS saya kelas 2, disuruh masuknya ke kelas 1 di sini. Saya anggap itulah bantuan pemerintah," kata Fadjri.

Cerita ini merupakan pertamakali Fadjriansyah mendaftarkan istrinya, Verawaty untuk mendapat perawatan di RS Kanker Dharmais.

Saat itu Verawaty menjalani perawatan intensif selama 20 hari, di ruang kelas 1 di RS Kanker Dharmais.

Setelah 20 hari perawatan, Verawaty diperkenankan pulang.

Namun karena kondisinya masih lemah, Verawaty kembali dimasukkan ke RS Kanker Dharmais oleh keluarganya, pada Jumat, 17 September 2021, pekan lalu.

Saat ini Verawaty mendapatkan perawatan intensif di ruang VIP RS Kanker Dharmais.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas