Klitschko Bersaudara Masuk Daftar 24 Target Pembunuhan oleh Rusia, Putin Kirim 400 Tentara Bayaran
Mantan juara dunia tinju kelas berat Wladimir Klitschko dan Vitali Klitschko masuk dalam daftar 24 orang buruan Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Penulis: Muhammad Barir
Pada tahun 2020, situs berita investigasi Bellingcat mengungkap bahwa dugaan bos Wagner, Prigozhin, membuat 99 panggilan telepon ke kepala staf Putin dalam delapan bulan dan secara teratur berbicara dengan pejabat tinggi Kremlin.
Tetapi Moskow bersikeras bahwa mereka tidak memiliki pengaruh terhadap Wagner dan mengatakan Prigozhin hanya menyediakan layanan katering kepada pemerintah Rusia.
Sir Richard Barrons, mantan komandan Komando Pasukan Gabungan, mengatakan kepada The Times: "Mereka sangat efektif karena sulit untuk dijabarkan," katanya dikutip The Sun.
"Mereka dapat muncul dari bayang-bayang, melakukan hal-hal yang sangat kejam dan kemudian menghilang lagi, tanpa jelas siapa yang bertanggung jawab. Mereka tidak secara langsung terkait dengan pemerintah Rusia dan oleh karena itu mereka dapat disangkal."
Beberapa mengklaim Grup Wagner telah diberitahu tentang invasi Ukraina sejak Desember, jauh sebelum tentara reguler Rusia diberitahu.
Untuk saat ini, tentara swasta Putin sedang menunggu instruksi dari Kremlin, yang dijanjikan bonus besar dan perjalanan yang aman dari Ukraina sebagai imbalan atas pembunuhan tersebut.
"Daftar pembunuhan" mereka yang berjumlah 24 orang termasuk Presiden Zelenskyy, Vitali dan Wladimir Klitschko, dan sejumlah pejabat senior Ukraina".
Pekan lalu, Zelenskyy mengklaim bahwa dia adalah "target No 1" Rusia sementara keluarganya adalah "target No 2" untuk Rusia.
Tapi dia bersikeras dia akan tinggal di Kyiv dan, ketika ditawari kesempatan untuk melarikan diri oleh Amerika.
Dilaporkan dia menjawab, "Saya butuh amunisi, bukan tumpangan."
Kedua saudara Klitschko, yang sudah menjadi pahlawan di negara asal mereka karena kecakapan olahraga mereka, telah menjadi tokoh ikonik Ukraina.
Mereka berjanji untuk bertarung di garis depan di Kyiv, menjadikan mereka target utama bagi milisi pro-Rusia.
Di antara pertempuran milisi pro-Rusia di Ukraina adalah pasukan khusus Chechnya yang dikenal sebagai pasukan "pemburu", yang dipimpin oleh pemimpin Chechnya dan sekutu Putin, Ramzan Kadyrov.
Namun pada akhir pekan, dilaporkan pasukan Ukraina telah menghancurkan konvoi tank Chechnya, membunuh jenderal tertinggi mereka, Magomed Tushaev.