Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Jelang Pembukaan Islamic Solidarity Games, Ayu dan Eki Sukses Sumbang Medali Untuk Indonesia

Kontingen Indonesia mengirimkan atletnya berlaga pada ajang Islamic Solidarity Games (ISG) yang berlangsung di Turki.

Penulis: Abdul Majid
Editor: Toni Bramantoro
zoom-in Jelang Pembukaan Islamic Solidarity Games, Ayu dan Eki Sukses Sumbang Medali Untuk Indonesia
Dok. ICF
Ayustina Priatna memamerkan medali perak yang didapatkannya di nomor omnium elite putri ISG 2021 Konya. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTAKontingen Indonesia mengirimkan atletnya berlaga pada ajang Islamic Solidarity Games (ISG) yang berlangsung di Turki.

Jelang pembukaan ISG 2021 yang dijadwalkan berlangsung pada 21.30 waktu setempat atau Rabu (10/8/2022)) dini hari, dua atlet Indonesia yang sudah bertanding sukses mendulang medali.

Medali perak dipersembahkan Ayustina Priatna di nomor omnium elite putri. Sedangkan perunggu didapat dari Eki Febri Ekawati yang turun di nomor tolak peluru putri.

Torehan prestasi yang diukir Eki sekaligus menjadi medali pertama bagi Indonesia di ISG.

Pembalap sepeda putri Ayustina Priatna merasa gembira atas raihan perak yang didapatkannya. Meski demikian, Ayu mengaku tak begitu puas karena sebenarnya ia mampu tampil di urutan teratas pada game kedua dan ketiga.

“Medali perak ini ibaratnya perjuangan tumpah darah karena sudah lama saya tak turun di nomor track dan baru mencoba lagi. Ini turnamen ketiga saya di nomor track setelah India dan Kolombia, tetapi ibaratnya di sini saya benar-benar bermain,” kata Ayu dalam rilis yang diterima Tribunnews, Selasa (9/8/2022).

“Secara strategi saya tidak begitu maksimal karena negara lain menurunkan dua pembalap, sedangkan saya turun sendiri. Ketika saya tampil bagus di tiga game awal, lawan langsung menandai agar saya ditempel ketat dan karena saya turun sendiri jadi tidak ada yang menjaga saya,” sambungnya.

Berita Rekomendasi

Ayustina berhak atas perak usai mengumpulkan 115 poin. Ia terpaut 5 poin dari pembalap Kazakhstan Rinata Sultanova yang berhak atas medali emas dengan koleksi 120 poin. Perunggu diamankan pembalap Malaysia Nur Aisyah Mohamad Zubir dengan raihan 107 poin.

“Sekarang fokus recovery dulu. Alhamdulillah dari NOC Indonesia menyediakan masseur dan pelatih juga bawa protein shake. Insya Allah bisa lebih cepat,” ujar Ayu.

Hal senada juga dikatakan Eki yang mempersembahkan medali bagi Indonesia. Eki mengamankan peringkat ketiga di nomor tolak peluru usai membukukan lemparan 14,93m. Medali emas dan perak diamankan tuan rumah, yaitu Emel Dareli (17,25m) dan Pinar Akyol (16,87m).

“Secara persaingan memang mereka di atas kita karena Dareli ini tampil di Olimpiade. Tapi saya tampil tak ada beban, terpenting bisa mendapat lemparan yang bagus saja. Saya bangga bisa memberikan medali perunggu karena otot paha dalam kanan saya sempat agak tegang, beruntung tidak apa-apa hingga akhirnya bisa mendapatkan medali perunggu ini,” ujar Eki.

Sementara itu, Chef de Mission (CdM) Tim Indonesia untuk ISG Rafiq Hakim Radinal mengatakan bangga akan prestasi yang ditunjukkan atlet-atlet Merah Putih di ISG.

Ia berharap sukses yang didapatkan Ayustina dan Eki dapat menjadi pelecut motivasi para atlet lain yang akan tampil di ISG.

“Saya bangga sekaligus gembira karena Tim Indonesia berhasil meraih dua medali, perak dan perunggu, di ISG sebelum opening ceremony dimulai. Semoga ini bisa menjadi pembangkit semangat bagi atlet-atlet lain yang akan tampil di ISG,” kata Rafiq.

Lebih lanjut pria yang juga menjabat sebagai Komite Eksekutif (KE) Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) ini mengatakan persiapan Tim Indonesia menjelang upacara pembukaan.

Menurutnya parade defile Tim Indonesia akan beranggotakan 40 orang yang tampil mengenakan baju kontingen bernuansa hitam dan merah.

Pembawa bendera, lanjut Rafiq, adalah atlet taekwondo putra Osanando Naufal Khairudin yang akan berjalan berdampingan bersama atlet tolak peluru Eki. Pemilihan atlet putra dan putri untuk flag carrier ini merupakan ketentuan wajib yang ditetapkan oleh panitia penyelenggara.

“Memang tidak semua atlet hadir di opening ceremony karena kami juga harus mengatur kebugaran mereka, terutama bagi mereka yang bertanding esok harinya. Eki sudah selesai bertanding, sedangkan Osanando baru berlaga 11 Agustus jadi masih bisa beristirahat,” kata Rafiq.    

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas