Analisis Debby Susanto Soal Lemahnya Sektor Ganda Campuran Bulutangkis Indonesia: Lagi Masa Transisi
Sepeninggal Liliyana Natsir/Tontowi Ahmad, dan Debby Susanto medio 2019-2020 lalu. Tidak ada lagi pasangan yang mampu mendobrak papan atas.
Penulis: Alfarizy Ajie Fadhillah
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Kendati demikian, Debby tetap percaya dengan tim kepelatihan di Pelatnas PBSI, terutama Nova Widianto selaku pelatih kepala.
Juara All England 2016 itu yakin bahwa Nova bisa segera membawa sektor ganda campuran kembali menjadi juara dalam turnamen internasional.
"Kalau saya baca dari Coach Nova, dia target tahun depan (2023) sudah juara. Mudah-mudahan," ungkap Debby.
"Kemarin lihat Rinov/Mentari sudah tembus semifinal. mudah-mudahan mereka bisa menang dan stabil. Itu, sih yang harus bisa stabil," sambungnya.
Duet Rinov/Pitha sendiri memang sempat menunjukkan penampilan apik di tahun ini. Mereka tercatat pernah menembus babak semifinal Korea Terbuka 2022 (Super 500) dan keluar sebagai runner-up di ajang Malaysia Masters 2022 (Super 500).
Sementara pasangan lainnya, sejauh ini baru Zachariah/Hediana yang sudah bisa mengamankan gelar. Namun, prestasi tersebut diraih pada kelas International Challenge (IC) di Italia pada awal Juni 2022 lalu.
Selanjutnya, Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati berhasil menembus final Orleans Masters 2022 (Super 100) pada Maret 2022 lalu.
Sayang, keduanya kalah saat melawan pasangan Singapura, Hee Yong Kai Terry/Tan Wei Han Jessica dalam rubber game, 12-21, 21-16, 13-21.
Adapun secara peringkat, pencapaian tertinggi ganda campuran Indonesia masih dipegang pasangan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti yang saat ini menduduki peringkat lima dunia.
(Alfarizy AF/M39)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.