Oleh karena itu, level All England pada saat itu menyamai Olimpiade. Pasalnya jajaran pebulu tangkis merasa jika bisa menang di All England sama saja memenangkan gelaran Olimpiade.

Maka dari itu lah sejak dulu All England selalu jadi turnamen badminton yang dinantikan kejutan-kejutannya hingga siapa yang naik ke podium tertinggi.

Sayangnya untuk saat ini gelaran All England levelnya sudah setara dengan turnamen badminton lainnya.

Sebab BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) telah mengadakan beragam agenda badminton bergengsi lainnya seperti Olimpiade, Kejuaraan Dunia, hingga Piala Thomas dan Uber.

Kendati begitu tak meredupkan eksistensi dari All England yang terus menarik perhatian baik dari atlet maupun penggemar.

3. All England Menyuguhkan Laga Seru

Badminton Lovers selaku penggemar badminton di All England menantikan beragam duel seru yang tersaji.

Sebab hal tersebut telah terjadi sejak 10 tahun lalu.

Sebut saja ada duel antara Lee Chong Wei (Malaysia) dan Chen Long (China) tahun 2013 silam yang sangar menarik perhatian di partai final tunggal putra.

Bahkan tahun sebelumnya yaitu 2012 Lee Chong Wei (Malaysia) juga menantang juara Olimpiade, Lin Dan (China) di partai final.

Teranyar, tahun 2022 lalu Indonesia menyuguhkan All Indonesian Final di sektor ganda putra.

Duel tersebut mempertemukan antara Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan vs Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri.

Karena itu lah duel-duel seru di All England cukup dinantikan oleh Badminton Lover.

(Tribunnews.com/Niken)