Fabio Quartararo Bakal Protes ke Presiden Yamaha demi Bisa Kompetitif di MotoGP 2023
Fabio Quartararo bakal protes ke presiden Yamaha karena motornya tak kunjung kompetitif selama mengarungi MotoGP 2023.
Penulis: Niken Thalia
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Fabio Quartararo makin kesal dengan performa Yamaha YZR-M1 miliknya jelang balapan di MotoGP Jerman 2023 malam ini, Minggu (18/6/2023).
Motor yang pernah mengantarkannya keluar sebagai juara dunia MotoGP 2021 lalu kini tak gacor seperti dulu.
El Diablo - Julukan Fabio Quartararo, ingin protes kepada presiden Yamaha, Takahiro Sumi perkara motornya agar bisa bertarung dalam perebutan gelar di MotoGP 2023.
Dia menyadari bahwa performanya tertinggal cukup jauh jika dibandingkan dengan motor pabrikan seperti Ducati ataupun KTM.
Baca juga: Start Posisi 12 di Race MotoGP Jerman 2023, Fabio Quartararo Makin Muak dengan Yamaha
"Kami telah menunggu perubahan besar selama beberapa tahun, dan kami berharap mereka dapat memberi kami motor yang bagus untuk tahun depan," terang Quartararo dilansir Paddock-GP.
"Dengan perkembangan tahun lalu, saya tidak percaya diri lagi. Sulit menemukan kepercayaan diri saat berkendara di posisi seperti itu. Anda bekerja keras tetapi tidak menemukan peningkatan," katanya menambahkan.
Sembari para insinyur masih mencoba untuk meningkatkan performa M1 miliknya, Quartararo hanya bisa memberikan motivasi dan semangat.
Diharapkan dengan semangat dan motivasi tersebut tak membuat para insinyur menyerah gegara M1 tak kunjung gacor.
"Namun yang terpenting adalah, mereka (insinyur) terus bekerja. Kemudian kami mungkin bisa mengambil langkah menjelang akhir musim dan untuk tahun depan ," katanya.
Akan tetapi Quartararo menyadari bahwa dirinya tak bisa diam saja dengan menunggu progres motornya.
Maka rekan satu tim Franco Morbidelli itu akan protes kepada presiden Yamaha soal progres pengembangan kuda besinya.
Dia ingin prosesnya lebih dipercepat demi bisa mengimbangi persaingan dengan pabrikan terkuar seperti Ducati.
"Saya harap ini akan mempercepat prosesnya sedikit," kata rider yang identik dengan nomor #20.
"Kami jauh dari merek terkuat (Ducati). Saya meminta untuk bertemu dengannya (Presiden Yamaha) karena saya seorang petarung dan saya ingin menang."
Baca juga: Di Tengah Geger Sirkuit Mandalika, Para Rider MotoGP 2023 Sudah Pesan Hotel Menginap 6 Hari