Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Bulu Tangkis Indonesia dalam Bahaya, Data di Asian Games 1962-2023, Pertama Kali Tak Meraih Medali

Cabang Olahraga bulu tangkis Indonesia berada dalam bahaya. Untuk pertama kalinya, cabang olahraga bulu tangkis gagal meraih satu pun medali.

Editor: Muhammad Barir
zoom-in Bulu Tangkis Indonesia dalam Bahaya, Data di Asian Games 1962-2023, Pertama Kali Tak Meraih Medali
SONNY TUMBELAKA / AFP
MOMEN KENANGAN- Peraih medali emas Indonesia Jonatan Christie saat merayakan keberhasilan meraih medali emas tunggal putra Asian Games 2018 di Jakarta pada 28 Agustus 2018. Prestasi yang akan dirindukan publik Indonesia setelah pada Asian Games 2023 tak ada satupun pebulu tangkis Indonesia yang dapat meraih medali. 

Ini menjadi sebuah rekor yang mengenaskan. Sebelumnya Indonesia selalu meraih medali di bulu tangkis sejak tepok bulu menjadi cabor resmi Asian Games pada 1962.

Kegagalan ini menegaskan pencapaian buruk Indonesia di event-event besar bulu tangkis dalam dua tahun terakhir.

Di Kejuaraan Dunia, Indonesia tak pernah mencetak emas lagi dengan hanya cuma ada satu wakil sejak semifinal dalam edisi terakhir di Kopenhagen, Denmark, pada Agustus lalu.

Saat menjadi tuan rumah turnamen sirkuit akbar yaitu Indonesia Open, Indonesia juga mengalami puasa gelar dalam edisi 2022 dan 2023.

Dalam rangkaian BWF World Tour pun pencapaian Indonesia juga mengalami penurunan dengan sering kali wakil Tanah Air tersingkir di babak-babak awal.

Tahun ini Indonesia baru 10 kali merengkuh gelar di semua event World Tour, ini hanya dua trofi lebih banyak dari milik tunggal putri nomor satu, An Se-young (Korea Selatan).

Tren kurang memuaskan ini pun akhirnya menghadirkan kecemasan terhadap peluang tim bulu tangkis Indonesia di Asian Games 2022.

Berita Rekomendasi

Walau secercah harapan hadir dari dua gelar di Hong Kong Open 2023, turnamen World Tour terakhir sebelum Asian Games, kekhawatiran itu akhirnya benar terjadi.

Tim Indonesia terpentok di perempat final, baik dari event-event beregu maupun perorangan, meski menjadi unggulan pertama di tiga nomor.
Melihat level bulu tangkis Indonesia yang sedang jatuh, Mulyo Handoyo mengatakan bahwa PBSI harus melakukan pembenahan secara menyeluruh.

Artinya, bukan hanya pemain saja yang perlu dievaluasi.

Pelatih yang membawa Taufik Hidayat merebut emas Olimpiade Athena itu menilai PBSI perlu melakukan pembenahan dari sisi manajemen dan kepelatihan.

"Semuanya harus dievaluasi mulai dari manajemen, kepelatihan. Ini harus semuanya dievaluasi karena kan enggak ada medali sama sekali," kata Mulyo Handoyo kepada Antara News.

Mulyo Handoyo melanjutkan bahwa pembinaan atlet sejak usia belia juga menjadi salah satu langkah penting dalam perjuangan menuju kejayaan.

Perlu Duduk Bersama

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas