Ratu Tenis Meja Indonesia Minta Presiden Jokowi Turun Tangan Selesaikan Dualisme PTMSI
Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) hingga kini masih memiliki pemimpin ganda atau dualisme
Penulis: Abdul Majid
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Ratu Tenis Meja Indonesia Minta Presiden Jokowi Turun Tangan Benahi Cabor Tenis Meja Indones
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Cabang olahraga tenis meja Indonesia hingga kini masih berpolemik dan berdampak kepada prestasi atlet tenis meja Indonesia di ajang internasional.
Seperti diketahui, cabang olahraga Tenis Meja, Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) hingga kini masih memiliki pemimpin ganda atau dualisme, yakni kubu Oegroseno dan Peter Layardi Lay.
Kondisi tersebut pun turut membuat ratu tenis meja Indonesia, Rossy Pratiwi Syechbubakar prihatin.
Menurutnya kondisi yang belum menemui titik temu itu harus benar-benar diselesaikan oleh pemimpin tertinggi, yakni Presiden Joko Widodo.
“Sebetulnya sangat prihatin. Ini permasalahan yang terlalu lama dibiarkan. Balik lagi, kasihan atletnya. Harapan Rossy, ayolah bareng-bareng kita perbaiki tenis meja. Membangkitkan lagi tenis meja Indonesia. Sudah jauh tertinggal ini,” kata Rossy di Kantor NOC Indonesia, Sudirman, Jakarta, Jumat (5/1/2024).
“Mungkin bukan Menpora lagi, tapi Presiden. Ya semoga Presiden (Joko Widodo) dengar ini dan bisa membantu menyelesaikan,” harap Rossy.
Menurut wanita peraih 13 medali emas pada SEA Games 1987 tersebut, prestasi tenis meja sebelum adanya perpecahan kepengurusan sangat lah baik.
Untuk itu ia berharap para pemimpin PTMSI yang berpolemik bisa duduk bersama – mementingkan prestasi Indonesia.
“Kemarin PON tidak dipertandingkan. SEA Games juga tidak diberangkatkan. Apa akan terus begitu? Dulu itu tenis meja Indonesia sangat ditakuti, apalagi di SEA Games,” kata Rossy.
“Sekarang, jangankan Olimpiade, SEA Games saja kita tidak berangkat. Harapan Rossi pribadi itu, ayo insan tenis meja kira bareng-bareng membangkitkan tenis meja Indonesia. Hilangkan keegoisan masing-masing demi kebangkitan tenis meja Indonesia,” terang wanita yang tampil di Olimpiade Atlanta 1996 tersebut.
Seperti diketahui, tenis meja Indonesia sempat rutin mengirimkan atlet ke Olimpiade di era 90-2000an, seperti Toni Maringgi (Olimpiade Seoul 1988), Anton Suseno (Olimpiade Barcelona 1992, Olimpiade Atlanta 1996, Olimpiade Sydney 2000), Ling Ling Agustin (Barcelona 1992), Rossy Syechbubakar (Barcelona 1992, Atlanta 1996, Sydney 2000), dan Ismu Harinto (Sydney 2000).