Alasan Pelatih Red Sparks Pilih Vanja Bukilic jadi Duet Megawati, dari Tak Minat Eh Malah Kepincut
Ko Hee-jin mengungkap alasan mengapa ia memilih Vanja Bukilic sebagai duet Megawati Hangestri, awalnya malah tak minat.
Penulis: Isnaini Nurdianti
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
Meski gagal membawa Hi Pass finis di tiga besar, bukan berarti penampilan Bukilic biasa-biasa saja.
Musim lalu, Bukilic menempati peringkat tiga dalam daftar top skor dengan raihan 935 poin.
Sementara Megawati, finis di urutan tujuh dengan 736 poin.
Berkaca dari rapor musim lalu, penampilan Bukilic dan Megawati tentu sangatlah menjanjikan.
Hanya saja, keduanya sama-sama mempunyai posisi ideal sebagai opposite hitter.
Terkait posisi Megawati dan Bukilic yang tumpang tindih, Ko Hee-jin lantas akan memutuskan jika sudah melakukan sesi latihan.
"Kami akan memutuskan bagaimana menggunakannya selama latihan. Kami bahkan belum memulai latihan. Kami akan melihat kemampuan mereka dan mencocokkan kombinasinya," tambah Ko Hee-jin.
Adapun saat ini, setiap tim sudah memilih pemain untuk mengisi slot pemain asing non-Asia.
Jika Bukilic dipilih Red Sparks, GS Caltex mempertahankan Gyselle Silva yang merupakan opposite asal Kuba.
Sedangkan sang juara bertahan yakni Hyundai Hillstate juga mempertahankan pemain musim lalu, Laetitia Moma Bassoko selaku outside hitter asal Kamerun.
AI Peppers memilih opposie asal Kroasia Barbara Dapic, sedangkan Hi Pass menggaet Merelin Nikolova yang merupakan opposite dari Bulgaria.
Sementara itu, Pink Spiders menggaet Tutku Burcu Yuzgenc, dan terakhir ada IBK Altos yang memilih Viktoriia Danchak.
Tutku Burcu Yuzgenc dan Viktoriia Danchak sama-sama berposisi sebagai opposite dan juga berasal dari Ukraina.
(Tribunnews.com/Isnaini)