Seiring berjalannya waktu, keduanya terus mencoba upaya yang terbaik sejak dipasangkan.

Khususnya dalam perebutan tiket Olimpiade Paris 2024 yang dimulai pada tahun lalu, akhirnya berhasil diamankan.

Walau diwarnai cedera yang menimpa Pearly, keduanya terus berjuang dan berakhir manis.

"Jauh di dalam diri saya, tujuan yang jelas untuk bermain di Olimpiade selalu ada, tetapi sekarang, rasanya tidak masuk akal bahwa saya telah berhasil," katanya.

"Terima kasih kepada pelatih Rosman, yang telah menilai kemampuan saya sebagai pemain ganda dan juga membimbing saya di tahap awal."

"Saya juga harus mengucapkan terima kasih kepada Pearly, para pelatih dan rekan-rekan pemain yang selalu menjadi bagian dari kesuksesan ini."

"Tekad untuk bertarung melawan yang terbaik dan komunikasi di antara kami adalah hal-hal yang membuat kami terus maju dalam karir kami," tambahnya.

Menatap gelaran Olimpiade Paris 2024 yang akan berlangsung pada akhir bulan Juli nanti, Thinaah akan menghadapi lawan sulit.

Khususnya pasangan dari Asia Timur seperti China, Korea, Jepang, hingga Indonesia bakal jadi ujian berat.

Kendati demikian, utusan Negeri Jiran ini tetap menatapnya dengan percaya diri dan bersemangat menyambut debutnya di Paris 2024.

"Kami ingin menganggapnya (tantangan) sebagai getaran positif menuju Olimpiade di mana kami bersemangat untuk bermain di Olimpiade pertama kami. Kami juga ingin tampil di lapangan," kata Thinaah.

(Tribunnews.com/Niken)