LPI: Mungkin Nurdin Halid Pengalaman Bayar Orang Demo
Statement Ketua Umum PSSI yang juga mantan terpidana kasus korupsi, Nurdin Halid mengenai massa demonstran yang jumlahnya ribuan
Penulis: Alie Usman
Editor: Johnson Simanjuntak
Tribunnews.com/Dany Permana
Gabungan suporter klub sepak bola se-Indonesia berunjuk rasa di depan Kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Rabu (23/2/2011), menuntut revolusi PSSI. Gerakan yang mereka beri nama Revolusi Merah Putih tersebut menuntut turunnya Ketua Umum PSSI, Nurdin Halid, dan perubahan total dalam organisasi PSSI.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Statement Ketua Umum PSSI yang juga mantan
terpidana kasus korupsi, Nurdin Halid mengenai massa demonstran yang
jumlahnya ribuan hanyalah orang-orang bayaran dinilai sejumlah pihak
asal ngomong dan sangat tidak masuk akal.
Menurut Ketua Komdis LPI, M Sholeh, omongan Nurdin Halid yang menuding ribuan massa demonstran tersebut merupakan orang-orang bayaran tak lebih dari sekedar penilaian orang yang sudah kebakaran jenggot.
"Nurdin Halid asal ngomong soal demonstran bayaran. Itu cuma akal-akalan Nurdin saja yang belibet untuk cari alasan. Baik suporter, tukang becak, ojek sampe profesor semua satu suara sama menuntut Nurdin mundur. Kok masih ngomong soal demo bayaran," ujar Sholeh, Jumat (25/2/2011).
Menurut Sholeh, tudingan Nurdin tersebut hanya mengada-ada tanpa bukti jelas. Bahkan, apa yang dibicarakan Nurdin soal demonstran bayaran tidak masuk akal. Pasalnya, yang mendemo dan menghendaki Nurdin Halid turun bukan hanya ratusan orang, melainkan ribuan orang.
"Kalau banyaknya 100 orang sampai 500 orang sih mungkin bisa dibayar. Tapi ini ribuan bahkan puluhan ribu orang di berbagai daerah. Logikanya dimana dia ngomong begitu. Kalau bisa ngomong begitu, jangan-jangan dia mungkin pengalaman membayar orang demo," ujar Sholeh.
Menurut Ketua Komdis LPI, M Sholeh, omongan Nurdin Halid yang menuding ribuan massa demonstran tersebut merupakan orang-orang bayaran tak lebih dari sekedar penilaian orang yang sudah kebakaran jenggot.
"Nurdin Halid asal ngomong soal demonstran bayaran. Itu cuma akal-akalan Nurdin saja yang belibet untuk cari alasan. Baik suporter, tukang becak, ojek sampe profesor semua satu suara sama menuntut Nurdin mundur. Kok masih ngomong soal demo bayaran," ujar Sholeh, Jumat (25/2/2011).
Menurut Sholeh, tudingan Nurdin tersebut hanya mengada-ada tanpa bukti jelas. Bahkan, apa yang dibicarakan Nurdin soal demonstran bayaran tidak masuk akal. Pasalnya, yang mendemo dan menghendaki Nurdin Halid turun bukan hanya ratusan orang, melainkan ribuan orang.
"Kalau banyaknya 100 orang sampai 500 orang sih mungkin bisa dibayar. Tapi ini ribuan bahkan puluhan ribu orang di berbagai daerah. Logikanya dimana dia ngomong begitu. Kalau bisa ngomong begitu, jangan-jangan dia mungkin pengalaman membayar orang demo," ujar Sholeh.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.