Panitia Komitmen Tutup Sela-sela Jeruji Besi SGBK
Hujan petasan dan kembang api yang mewarnai Stadion Gelora Bung Karno (SGBK), Jakarta, saat pertandingan sepak bola
Penulis: Adi Suhendi
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hujan petasan dan kembang api yang mewarnai Stadion Gelora Bung Karno (SGBK), Jakarta, saat pertandingan sepak bola antara Indonesia melawan Bahrain, polisi dan penyelanggara pertandingan langsung melakukan evaluasi dengan merekomendasikan untuk menutup sela-sela juruji besi di pintu-pintu masuk penonton.
Disinyalir petasan dan kembang api yang masuk ke area stadion masuk melalui sela-sela jeruji besi yang bisa dengan mudah dilakukan oknum-oknum penonton sehingga lepas dari pengawasan kepolisian dan panitias, meskipun sudah dilakukan penggeledahan.
"Mereka bilang (panitia) akan menutup karena itu yang akan sangat membantu tugas pengawasan polisi," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Baharudin Djafar di Mapolda Metro Jaya, Rabu (7/9/2011).
Pencegahan hujan petasan dan kembang terjadi kembali di SGBK, dikatakan Baharudin, bukan hanya menjadi tanggungjawab polisi tetapi juga panitia penyelenggara.
"Jangan main salahkan siapa-siapa. Panitia penyelenggara juga harus merasa ada yang perlu
diperbaiki terutama jeruji besi. Kami juga lakukan evaluasi," ungkapnya.
Selain itu, kesulitan kepolisian dalam menangkap oknum-oknum yang membawa kembang api dan petasan ke dalam stadion dikarenakan barang bukti yang digunakan tidak ada di tangan pelaku.
"Saat polisi hadir, belum tentu barang itu masih ada di dia. Maka yang paling utama adalah
pencegahan," tegas Baharudin.
Sebelumnya, saat pertandingan Indonesia VS Bahrain, sempat diwarnai kisruh di dalam stadion yang dilakukan suporter sehingga pertandingan sempat terhenti selama 15 menit. Petasan, kembang api, dan botol minuman mineral menjadi alat pelampiasan kekesalan penonton setelah Indonesia tertinggal 2-0 atas tamunya Bahrain.