Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Tahiti vs Nigeria: Bukan Sekadar Hiburan

Masuknya nama Tahiti sebagai kontestan Piala Konfederasi cukup mengagetkan.

Penulis: Husein Sanusi
zoom-in Tahiti vs Nigeria: Bukan Sekadar Hiburan
AFP/EITAN ABRAMOVICH
Pemain Timnas Tahiti menggelar latihan di Belo Horizonte, Minas Gerais, Jumat (14/6/2013), dalam rangka persiapan laga Piala Konfederasi 2013 yang digelar di Brasil. Di turnamen ini, Tahiti akan menghadapi Juara Dunia Spanyol, Juara Afrika Nigeria, dan Juara Copa America 2011 Uruguay 

TRIBUNNEWS.COM – Masuknya nama Tahiti sebagai kontestan Piala Konfederasi cukup mengagetkan. Negara kecil di kawasan Oceania ini namanya jarang terdengar dalam gegap gempita sepak bola dunia. Tapi mereka tetap sah jadi kontestan Piala Konfederasi setelah menjuarai Piala Oseania 2011.

Tahiti untuk pertama kali akan menjalani kiprah mereka di Piala Konfederasi dengan menghadapi raksasa Afrika, Nigeria, pada laga babak penyisihan grup B yang akan berlangsung di Estadio Mineirao, Selasa (18/6/2013) dini hari.

Tahiti adalah tim yang mayoritas diperkuat para pemain amatir. Namun sejak dini pelatih Tahiti Eddy Etaeta menyatakan bahwa kedatangan timnya ke Brasil bukan untuk berlibur atau sekadar menyajikan pertandingan hiburan.

"Saya takut kedatangan kami di Brasil tidak memberikan gambaran bagus tentang sepak bola Tahiti. Ya, kami memang bermain sepak bola tapi itu hanya sebagai hiburan. Tapi kali ini kami tak bisa bermain hanya untuk hiburan," kata Etaeta dilansir FIFA.com.

Ada banyak kendala dihadapi Tahiti untuk menampilkan pemain-pemain bagus. Selain sepak bola bukan olahraga yang populer di negera kepualuan ini, Tahiti juga memiliki jumlah penduduk yang sangat sedikit sehingga cukup sulit untuk mendapatkan sumber daya manusia yang bisa diandalkan bermain sepak bola.

Jika dibandingkan dengan Nigeria, Tahiti memiliki populasi 10 ribu orang lebih sedikit. Mereka pun masih sulit melepaskan diri dari koloni Perancis. Karenanya wajar jika pengaruh Perancis masih sangat kental dalam skuat timnas negara kepulauan ini, seperti hadirnya striker veteran Mahama Vahirua yang berpengalaman di Ligue 1.

Namun jangan kira Tahiti tak punya kemampuan teknis untuk bersaing dengan para kontestan Piala Konfederasi lainnya. Saat menjuarai Piala Oceania tahun lalu, Tahiti mengandalkan kekokohan lini belakang dengan formasi 4-4-2.

BERITA TERKAIT

Keberhasilan itu bukan sebuah kebetulan karena tim U-20 mereka lebih dahulu mengukir sejarah dengan tampil di Piala Dunia U-20 2009. "Apakah kami takut main di Brasil, Anda akan melihat Tahiti yang berbeda di Piala Konfederasi," kata Vahirua.

Sementara Nigeria adalah tim yang paling akhir merebut tiket Piala Konfederasi melalui jalur juara Piala Afrika yang digelar awal tahun ini. Ini penampilan kedua Nigeria di ajang serupa setelah 1995.

Elang Super membawa serta para pemain yang membawa mereka berjaya di Piala Afrika, antara lain seperti dua pemain Chelsea, John Obi Mikel dan Victor Moses. Performa Nigeria secara keseluruhan sangat luar biasa.

The Super Eagles belum sekalipun tersentuh kekalahan dalam 17 pertandingan terakhir di semua ajang. Sayangnya, persiapan tim terganggu protes pemain terhadap bonus sehingga mereka mengancam mogok.

Inilah tugas pelatih Stephen Keshi sebagai figur yang dihormati pelatih maupun pengurus federasi untuk menjadi mediator sehingga kampanye Nigeria di Brasil tak terganggu. Perkembangan terakhirnya, para pemain Nigeria menyatakan sudah siap tampil di Piala Konfederasi.

"Ini adalah sebuh pertandingan dimana kami sangat membutuhkan kemenangan. Untuk bisa mendapatkan itu kami harus berkonsentrasi penuh. Kami tak boleh mensia-siakan setiap peluang yang kami miliki," kata bek Nigeria, Efe Ambrose.

Sang defender menyatakan akan jadi tamparan keras buat mereka jika sampai Nigeria kalah dari tim sekelas Tahiti. Apalagi sebelumnya kedua tim belum pernah berjumpa di level timnas senior.

"Akan sangat kaget jika kami kalah di pertandingan ini. Sebab ini akan jadi hal pertama yang belum pernah terjadi sebelumnya. Kami tak mau jadi korban pertama," kata Ambrose. (Tribunnews.com/cen)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas