Brasil vs Meksiko: Laga Beraroma Balas Dendam
Brasil dan Meksiko bertemu pada matchday kedua Grup A Piala Konfederasi di Estadio Castelao
Penulis: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM – Brasil dan Meksiko bertemu pada matchday kedua Grup A Piala Konfederasi di Estadio Castelao, Kamis (20/6/2013) dinihari, dengan frame berbeda. Keduanya sama-sama mengincar tiga angka, namun misinya tidak sama.
Brasil sebagai tuan rumah menginginkan kemenangan untuk memantapkan jalan mereka ke semifinal. Sementara Meksiko hanya memiliki satu pilihan wajib menang jika ingin tetap berada di turnamen pemanasan Piala Dunia ini.
Perbedaan hasil yang didapatkan kedua tim pada laga perdana membuat status kedua tim berbeda. Brasil menikmati kemenangan 3-0 atas Jepang sementara Meksiko kalah 1-2 dari Italia. Hasil kontras itu membuat Brasil nyaman di puncak klasemen Grup A, sementara Meksiko tenggelam di posisi tiga. Jika kalah lagi, maka El Tri akan tereliminasi.
Kemenangan atas Jepang memang membuat skuad Brasil percaya diri untuk menatap laga selanjutnya. Tim Samba seolah lepas dari tekanan berat yang mereka pikul terkait dengan adanya tuntutan besar dari fans mereka sendiri. Setidaknya dengan kemenangan itu, psikologi para pemain Brasil terbangun kembali setelah sederetan kritikan yang dialamatkan kepada mereka sebelum Piala Konfederasi.
Namun demikian, Kapten Brasil, Thiago Silva, mengimbau semua rekannya agar tidak kembali lengah. "Meksiko selalu menjadi lawan yang sulit dikalahkan. Saya telah merasakan bagaimana mereka mempersulit saya beberapa bulan lalu," kata Silva dilansir FIFA.com, Selasa (18/6/2013)
Brasil memang sempat merasakan betapa pahitnya saat dikalahkan Meksiko di laga final Olimpiade London 2012 lalu. Saat itu skuad Brasil yang didalamnya terdapat Silva adalah tim yang difavoritkan juara tapi Meksiko kemudian menyerobot medali emas dengan kemenangan 2-1.
Kini Selecao memiliki momentum untuk melakukan balas dendam atas Meksiko, sekaligus memastikan langkahnya ke semifinal. "Dalam pikiranku ini adalah pertandingan penting dalam karierku dan buat timnas. Saya telah merasakan bagaimana mereka mengalahkan kami di final Olimpiade. Dan kini mereka diisi oleh pemain yang lebih pengalaman," ujar Silva.
Dalam artian, Brasil akan kembali mengalami tekanan dari publik jika mereka kembali kalah dari Meksiko. Meski menang atas Jepang dengan skor telak, itu belum bisa dijadikan ukuran kekuatan Brasil. Konsistensi mereka masih perlu diuji lagi.
Pelatih Brasil Luiz Felipe Scolari sebenarnya sudah mulai bisa bernapas lega setelah timnya menang atas Jepang di laga perdana. Kemenangan itu tak hanya membebaskan Brasil dari tekanan tapi lebih penting lagi Scolari telah menemukan skuad terbaik.
Trio penyerang antara Hulk, Neymar, dan Fred telah terbukti ampuh untuk mengobrak-abrik pertahanan lawan. Hernanes dan Jo juga selalu siap sebagai super sub. Lini tengah Brasil terlihat sangat meyakinkan saat diisi oleh Oscar, Luiz Gustavo, dan Paulinho. Di bangku cadangan masih ada Lucas Leiva yang tak kalah bagus.
Barisan pertahanan juga sangat meyakinkan setelah diisi para pemain bintang. Mulai dari kiper Julio Cesar, empat pemain bertahan di depan kiper diisi Marcelo, David Luiz, Silva, dan Dani Alves. Gabungan empat pemain ini menghasilkan sebuah sistem benteng pertahanan kokoh dan juga dari serangan sayap yang tajam.
Di atas kertas, Brasil pantas diunggulkan. Namun, Meksiko faktanya sering memberi kesulitan kepada Tim Samba. Ingat pertemuan terakhir, Juni tahun lalu, El Tri mampu menekuk Brasil 2-0 dalam laga uji coba di Texas.
Skuad Meksiko pun tak merasa inferior di hadapan Tim Samba. Mereka juga sudah melupakan kekalahan dari Italia, dan siap berjuang habis-habisan untuk meraih kemenangan atas Brasil.
"Yang kami butuhkan sekarang bagaimana kami tetap tenang. Kami tidak risau dan mempresiapkan laga melawan Brasil dengan sebaik mungkin. Ini memang akan sulit sebab hanya ada satu pilihan yakni wajib menang," kata pemain tengah Meksiko, Francisco Rodriguez.
Meksiko biasanya tampil dengan formasi standar 4-2-3-1. Mereka mengandalkan barisan depan dengan pemain-pemain pengalaman di antaranya Andres Guardado, Giovani dos Santos, Javier Aquino, dan Javier "Chicharito" Hernandez.
Dengan kemampuan pemain-pemain depannya, El Tri berharap bisa menghadirkan kembali kejutan seperti yang dilakukan saat Olimpiade London 2012 lalu untuk menjaga asa ke semifinal.
Namun jika melihat kondisi tim, di mana skuad Meksiko mulai kelelahan setelah melakoni beberapa laga Kualifikasi Piala Dunia 2014 sebelum tampil di Piala Konfederasi, tampaknya mereka akan kesulitan membuat kejutan. Itu artinya mereka harus bersiap angkat koper lebih cepat.(Tribunnews.com/cen)