TRIBUNNEWS.COM – Dari manapun negaranya, selama masih pendukung Arsenal harus tetap kompak. Ungkapan itu mungkin sangat tepat menggambarkan kerjasama yang menarik antara komunitas penggemar Arsenal Indonesia, AIS, dengan penggemar Arsenal dari Malaysia, yang menyemarakkan tur pramusim klub favorit mereka di Indonesia.

Semua berawal ketika Arsenal hendak melakukan tur pramusim ke Indonesia, Vietnam, dan Jepang. Sebagai penggemar fanatik yang ingin memeriahkan tur ini, Arsenal Malaysia kemudian menggelar polling kepada para anggota untuk menentukan negara tujuan tur mereka. Indonesia dipilih oleh sebagian besar anggota.

Setelah terpilih, Arsenal Malaysia menghubungi komunitas penggemar resmi Arsenal di Inggris untuk meminta nomor kontak pengurus komunitas penggemar The Gunners di Indonesia.

Selanjutnya, mereka menjalin kontak dengan ketua Arsenal Indonesia Supporter (AIS), Bindra. Dari jalinan kontak ini, Alex yang menjadi penanggung jawab tur terus berkomunikasi dengan Bindra. Dari Bindra, Alex mendapatkan banyak rekomendasi mengenai akomodasi.

"Kami sangat dibantu oleh mereka. Kami juga akan diajak mengikuti tur keliling Jakarta dan di tengah kesibukan, mereka masih mengunjungi kami di hotel," tutur Alex kepada Tribunnews.com.

Biaya yang dikeluarkan oleh anggota Arsenal Malaysia untuk mengikuti tur ke Jakarta ini terhitung murah, sekitar 1.100 Ringgit atau sekitar Rp 3,3 juta. Biaya tersebut sudah termasuk tiket pesawat pp, hotel, tiket pertandingan, dan city tour.

"Mereka (AIS) merekemondesikan sejumlah hotel murah lalu kami tinggal memilih. Kami juga mencari tiket penerbangan yang murah. Itulah sebabnya harga tur ini bisa murah," jelas Alex yang bersama rombongan menginap di kawasan Blok M.

Tur Arsenal Malaysia ke Indonesia jauh dari kata mengecewakan. Tidak hanya sambutan dan bantuan dari AIS, mereka juga dipuaskan oleh kinerja Telkomsel yang menyelenggarakan acara jumpa penggemar di Hotel Grand Hyatt.

"Saya enjoy dan Telkomsel sudah melakukan tugas yang bagus menyelenggarakan acara ini. Bahkan dari yang saya dengar, acara ini jauh lebih bagus daripada di Malaysia dua tahun lalu. Acara ini sangat teroganisir," kata Saravanan Rajan seorang peserta tur.