Liverpudlian Buru Tanda Tangan Gerrard
Pesona Kapten Liverpool, Steven Gerrard, memang sangat luar biasa.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pesona Kapten Liverpool, Steven Gerrard, memang sangat luar biasa. Bisa mendapatkan tanda tangan Steven Gerrard membuat penggemar merasa sangat senang. Bahkan seperti berkah yang sangat istimewa.
Semua berawal ketika sejumlah penggemar berkumpul di sebuah bar di tepi kolam renang Hotel Mulia, Jakarta, Kamis (18/7). Kala sedang asik berbincang-bincang, perhatian mereka teralihkan ketika Gerrard tiba-tiba menunjukkan batang hidungnya di bar.
Para penggemar langsung memanggil namanya dan mengarahkan kamera ke arah dia, namun Gerrard terus berlalu dan segera melangkah ke sebuah meja untuk bergabung dengan legenda Liverpool Dietmar Hamann dan seorang ofisial.
Penjagaan terhadap Gerrard sangat ketat. Dua orang bodyguard berbadan tegap berdiri di dekat meja sang kapten sambil memperhatikan gerak-gerik wartawan dan penggemar. Para pewarta foto juga tidak diperkenankan mengambil foto.
Setelah hampir selama setengah jam, tiba-tiba Gerrard bangkit berdiri dan berjalan tidak ke arah kumpulan wartawan. Melihat Gerrard pergi, penggemar langsung memanggil-manggil dia.
Awalnya panggilan itu tidak digubris, namun tiba-tiba Gerrard menoleh dan memanggil penggemar. Gerrard lalu membagi tanda tangannya kepada para penggemar yang sedari tadi menunggu dengan segala perlengkapan seperti spidol, jersey, scarf, poster, dan lainnya untuk ditandatangani sang idola. Para pendukung fanatik Liverpool dan pemuja Gerrard pun berebutan minta tanda tangan.
"Tenang, tenang," seru Gerrard kepada para mereka.
Mendapatkan tanda tangan Gerrard menjadi perasaan yang luar biasa menyenangkan. Saking senangnya, beberapa di antara mereka berseru, "Ini namanya Mabrur!"
Gerrard bersama pemain Liverpool yang lain baru tiba di Jakarta, Rabu (17/7). Rombongan Liverpool menginap di Hotel Mulia selama menjalani tur di Indonesia.
Pada Kamis (18/7/2013), skuat Liverpool hanya menjalani sesi latihan tertutup di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada pagi hari.(Glerry/Deo)