TRIBUNNEWS.COM , JAKARTA – Pesepakbola berusia 21 tahun Syamsir Alam masih menyimpan kekecewaan, setelah tidak dapat memperkuat tim nasional Indonesia U-23 di SEA Games XXVII di Myanmar pada Desember mendatang.

Dia mengatakan, perjalanan karier dia di sepak bola seperti naik roller coaster di taman bermain. Terkadang berada di atas, kadang pula berada di bawah.

“Untuk pemain muda ketika karier sedang menanjak, dia naik. Saat dia turun, dia susah untuk naik lagi. Hidup seperti naik Roller Coaster, tidak selamanya turun terus, kalau punya motivasi tentunya akan naik lagi,” ujar Syamsir dalam konferensi pers di Epicentrum Walk, Jakarta, Selasa (19/11/2013).

Syamsir Alam menilai, masyarakat Indonesia menaruh harapan kepada dia untuk dapat berprestasi. Dikarenakan, dia merupakan salah satu pesepakbola tanah air yang pernah bermain di kompetisi luar negeri.

“Saya meninggalkan Indonesia sejak usia 15 tahun. Selama enam tahun bermain di luar negeri. Pemain yang bermain di luar negeri itu punya nilai tambah. Ekspektasi masyarakat sangat besar. Itu tantangan berat bagi saya untuk membuktikan,” tuturnya.

Dalam konferensi pers acara Rexona Man DO MORE Camp, Syamsir Alam bertemu secara langsung dengan pelatih timnas Indonesia U-23, Rahmad Darmawan.

“Hubungan kami berjalan baik. Tidak pernah ada perasaan macam – macam kepada pelatih. Ada beberapa alasan kenapa saya dicoret,” katanya.