Usai lawan DC United, Performa Persib Terus Menurun
Menurutnya, setelah pertandingan pada 6 Desember 2013 itu, permainan Persib menurun.
Editor: Ravianto
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Konsistensi. Kata itulah yang diharapkan dimiliki Persib Bandung dalam mengikuti kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) 2014. Selalu mengumpulkan pemain- pemain dengan teknik di atas rata-rata, Persib tak jua menggenggam gelar.
"Persib belum konsisten. Saat lawan DC United, permainan Persib bagus. Team work baik sehingga aliran bola di lapangan pun lancar. Coba tonton kembali rekaman pertandingan melawan DC United itu," ujar pengamat sepak bola, Hilman Purakusumah, melalui ponselnya, Selasa (21/1).
Menurutnya, setelah pertandingan pada 6 Desember 2013 itu, permainan Persib menurun. Selama mengikuti Inter Island Cup (ICC) 2014, permainan Persib pun tidak lagi semenawan laga melawan DC United yang saat itu dimenangi tim Pangeran Biru dengan skor 2-1.
Namun Hilman tak tahu alasan ketidakkonsistenan pasukan Djadjang Nurdjaman. Yang jelas, ucap dia, bukan karena kehadiran dan adaptasi beberapa pemain baru seperti yang mendominasi. Ia mengatakan, untuk tim yang dihuni pemain ber-skill bagus, proses adaptasi bisa lebih mudah.
Waktu persiapan tiga bulan pun dianggap cukup demi beradaptasi satu sama lain. Selain itu, ia menilai emosi para pemain juga mesti diperbaiki demi menghindari pelanggaran-pelanggaran yang tidak perlu saat berlaga. Menurut Hilman, dua soal ini lebih karena faktor nonteknis.
"Ini adalah PR (pekerjaan rumah) tim pelatih agar menyatukan pemain baik di luar dan maupun di dalam lapangan," katanya.
Tim pelatih bisa menjaga konsitensi tim dengan menentukan pemain berdasarkan grafik masing-masing pemain pada data sport science.
Di lapangan, katanya, kapten defenitif bisa menjadi jembatan antarpemain untuk tetap menjaga komunikasi tim. "Di luar lapangan, tim manajemen bisa menyatukan dengan pemain dengan membuat kegiatan bersama," ujar Hilman.(tom/tribun jabar)