Suporter Nyalakan Flare, Tak Masuk Ranah Komdis PSSI
Ketua Komdis PSSI Hinca Pandjaitan menegaskan tidak semua masalah di ISL dan Divisi Utama diserahkan kepada Komdis PSSI.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Komisi Disiplin (Komdis) PSSI, Hinca Pandjaitan, menegaskan tidak semua masalah di kompetisi Indonesia Super League (ISL) dan Divisi Utama (DU) langsung diserahkan kepada Komdis PSSI.
Termasuk ulah suporter Bonek Mania, yang menyalakan flare di laga Persebaya melawan Mitra Kukar di Stadion Gelora Bung Tomo pada Sabtu (1/2/2014) sore.
“Prinsipnya, teknis yang bisa diselesaikan PT Liga Indonesia berdasarkan manual LIGA langsung dieksekusi, jika PT Liga Indonesia merasa perlu dilanjutkan ke komisi disiplin tentu untuk dampak pelanggaran yang lebih besar,” ujar Hinca saat dihubungi, Selasa (4/2/2014).
Manajemen klub Persebaya Surabaya terancam denda sebesar Rp 10 juta. Sanksi berupa denda akan diberikan, karena ulah suporter Bonek Mania, yang menyalakan flare di laga Persebaya melawan Mitra Kukar di Stadion Gelora Bung Tomo pada Sabtu (1/2/2014) sore.
“Suporter Persebaya menyalakan flare. Ini menjadi kasus pertama, yang akan di follow up oleh Komisi Disiplin,” ujar CEO PT Liga Indonesia, Joko Driyono, Senin (3/2/2014).
Joko Driyono menjelaskan, di dalam Kode Disiplin yang mengatur mengenai keamanan pertandingan, apabila pertandingan tertunda karena tingkah laku suporter, maka manajemen klub bisa saja dihukum. Jika kejadian ini berulang, bisa saja klub menggelar laga tanpa penonton.
“Sanksi awal diberikan denda sebesar Rp 5 juta sampai Rp 10 Juta. Apabila kejadian ini kembali terulang, maka denda dilipatgandakan. Untuk berikutnya, manajemen klub menggelar laga tanpa penonton,” tuturnya.