Perdana Menteri Italia Matteo Renzi Kecam Aksi Kekerasan di Sepak Bola
"Saya merasa wajib untuk membuat sepak bola menjadi laiknya sebuah laga normal, bukan kesempatan untuk perang antargeng," katanya.
Editor: Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM - Aksi kekerasan yang terjadi pada laga final Coppa Italia antara Napoli kontra Fiorentina akhir pekan lalu mendapat perhatian serius dari Perdana Menteri Italia, Matteo Renzi.
"Kekerasan semacam ini harus dihentikan. Kami akan menghentikan (aksi buruk para suporter). Tentu saja ini bakal butuh banyak usaha," tegas Renzi seperti dikutip Europa Quotidiano.
"Saya merasa wajib untuk membuat sepak bola menjadi laiknya sebuah laga normal, bukan kesempatan untuk perang antargeng," katanya.
Dalam sejumlah berita yang beredar di Italia, seorang fans Napoli dan satu petugas kepolisian memang tertembak di luar stadion. Laga pun harus ditunda hingga 45 menit kemudian. Beruntung, meski menderita luka cukup serius, sang korban dilaporkan tidak meregang nyawa.
Tentu saja Renzi -yang juga turut hadir dalam final- sontak mengecam insiden tersebut. Dia tak mau kejadian serupa kembali terjadi pada laga-laga selanjutnya.
Renzi sendiri memang dikenal sebagai pemerhati sepak bola. Baru-baru ini dia menyatakan dukungannya terhadap aksi ikonik pemain Barcelona, Dani Alves, yang memakan pisang hasil lemparan seorang suporter Villareal.
Renzi pun ikut memakan pisang bersama Pelatih Timnas Italia Cesare Prandelli sebagai dukungan memerangi aksi rasialis.
Baca di Koran Super Ball, Rabu (7/5/2014)