TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Tingkah laku buruk Ferdinand Sinaga di lapangan membuat dia harus membayar mahal apa yang telah dilakukan. Komisi Disiplin (Komdis) PSSI memberikan sanksi berupa denda sebesar Rp 75 juta.

Denda ini merupakan akumulasi dari dua kesalahan yang diperbuat. Keputusan tersebut diputuskan dalam sidang Komdis PSSI di kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Sabtu (31/5/2014) siang. Dalam sidang tersebut hadir ketua Komdis PSSI, Hinca Pandjaitan, anggota komdis PSSI, Aji Ridwan, Lauren, dan beberapa anggota lainnya.

Pesepakbola berusia 25 tahun memanjat pagar stadion GBK usai pertandingan persahabatan Indonesia melawan ASEAN All Star pada Minggu (11/5/2014) malam. Aksi dilakukan, karena dia kesal dan berusaha mengejar supporter yang mengejeknya.

Atas perilaku tersebut, Ferdinand diberikan sanksi berupa denda sebesar Rp. 50 juta dan larangan tampil di dua pertandingan saat membela tim nasional Indonesia. Larangan bermain berlaku ketika nama mantan pemain Semen Padang berada dalam daftar skuat.

“Kesalahan pertama mencederai lambang garuda. Orang mendapatkan seragam ini perlu perjuangan dan bukan sesuatu mudah. Ini merupakan perilaku buruk dan harus dihentikan. Ekspresi berlebihan dan tidak sepantasnya dilakukan pemain timnas,” kata Hinca Pandjaitan.

Tingkah laku buruk kedua yang dilakukan penyerang Persib Bandung adalah melempar handuk penjaga gawang Pelita Bandung Raya, Dennis Romanov, dalam laga kompetisi Indonesia Super League (ISL) di Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Selasa (20/5/2014).

Insiden handuk terjadi di pertengahan babak kedua dimana Ferdinand dengan sengaja membuang handuk milik Romanov yang digantung di jaring gawang. Aksi yang dilakukan mendapat reaksi dari Romanov. Bahkan laga sempat terhenti meski wasit tidak memberi kartu bagi kedua pemain.

Dalam sidang di kantor PSSI, Komdis mendatangkan staff pelatih tim Persib. Asisten pelatih, Heri Setiawan, datang mewakili. Setelah melihat video rekaman pertandingan dan meminta keterangan saksi, Ferdinand dinilai bertingkah buruk, kemudian diberikan sanksi denda sebesar Rp. 25 juta.

“Dia menganggap ini mistis. Sebab, ada handuk yang digantung di jala gawang. Seolah-olah gawang tidak bobol, karena ada klenik di handuk. Ini tidak menganggu jalannya pertandingan jadi dia tidak disanksi larangan bermain,” ujarnya.