Lewati Rekor Ronaldo, Klose Realisasikan Janji
Sebelum berangkat ke Brasil, Miroslav Klose berjanji untuk segera menumbangkan rekor Ronaldo Luiz Nazario da Lima
Penulis: Nurfahmi Budi
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Sebelum berangkat ke Brasil, Miroslav Klose berjanji untuk segera menumbangkan rekor Ronaldo Luiz Nazario da Lima dalam urusan pencetak gol terbanyak di Piala Dunia. Artinya, ia butuh dua gol untuk melewati si Gigi Kelinci.
Modal pertama sudah dicapainya saat merobek jala Ghana di fase grup, Sabtu (21/6). Berselang nyaris tiga pekan berselang, Super Miro, julukan pemain asal klub Lazio ini, menggapai mimpinya, sekaligus merealisasikan janji. Satu gol ke gawang Brasil, di Estádio Mineirao, Belo Horizonte, Rabu (9/7) dini hari, tak hanya membantu timnya menang 7-1.
Gol melalui sepakan kaki kanan di menit ke-23 tersebut membuat pria berusia 36 tahun itu memastikan dirinya sebagai legenda sebenarnya dalam urusan mencetak gol. Yup, koleksinya kini resmi melampaui catatan Ronaldo. Miro menuai golnya yang ke-16 di kancah Piala Dunia dalam penampilan ke-23.
Seluruh publik dunia pun menjadi teringat kala sosok pemuda berusia 24 tahun yang berhasil mencetak hattrick saat perhelatan putaran final Piala Dunia 2002 di Korea-Jepang.
Pada 1 Juni 2002, Miro memang memantik perhatian dunia di Sapporo Dome, Sapporo, setelah menjebol jala Arab Saudi masing-masing di menit ke-20, 25' dan 70'. Trigol tersebut dilengkapi lima gol lain yang lahir dari Michael Ballack (40'), Carsten Jancker (45+1'), Thomas Linke (73'), Olivier Bierhoff (84') dan Bernd Schneider (90+1'), yang membuat wakil Eropa itu unggul 8-0.
"Momen yang sangat luar biasa, dan saya tak menduga bisa melakukannya. Apalagi Brasil adalah tim besar dan berstatus tuan rumah. Selalu sulit menghadapi tuan rumah, namun sekarang saya sudah menepati janji. Artinya, tinggal satu lagi tersisa, yakni mengangkat trofi juara dunia," kata Miro Klose, di Bild.de, kemarin.
Satu gol tersebut juga sekaligus menjadi koleksi ke-19 dalam keseluruhan turnamen yang diikuti Miro Klose kala berkostum timnas Jerman. Catatan ini juga menjadi rekor tersendiri, yang sebelumnya dipegang Gerd Muller dengan 18 gol. Pencapaian laga ke-23 dalam sepanjang perhelatan putaran final Piala Dunia juga menjadi catatan rekor tersendiri. Ia menyamai pencapaian Paolo Maldini, dan hanya berselisih dua dari sang kompatriot Lothar Matthaus.
Pada pertandingan kemarin, pemain Jerman bernomor punggung 11 itu mencetak gol ke gawang Brasil pada menit ke-23, setelah tendangan pertamanya berhasil diblok kiper Julio Cesar, tapi tidak tendangan keduanya dan bola masuk ke gawang tuan rumah. Gol itu menjadi bagian dari sumber tangisan para suporter tuan rumah.
Satu satunya gol balasan Brasil yang sekadar menjadi hiburan, diicetak Oscar pada menit ke-90. Sementara Jerman membuka keunggulan dengan cepat lewat Mueller menit 11, diikuti kemudian gol Klose menit ke-23, lalu dua gol Toni Kroos menit ke-25 dan 26', Khedhira menit ke-29, dan Schuerrle dua gol menit ke-69 serta 79'.
Uniknya, selepas mencetak gol ke gawang Julio Cesar, Miro malah tak melakukan kebiasaannya, yakni salto. Memang ada pemandangan berbeda usai Klose mencetak gol ke gawang Brasil. Mantan pemain Bayern Munich dan Werder Bremen itu tidak merayakan gol dengan cara melakukan salto, sebagaimana yang sudah menjadi ciri khas Klose selama ini.
"Awalnya, saya ingin mencetak gol lewat kaki kiri, tapi kemudian sedikit mengalami cedera. Jadi, saya merasa tidak mampu melakukan salto. Saya memilih merayakannya dengan cara yang biasa," ujar Klose, seperti dilansir Reuters.
Selain menjadi top skor sepanjang masa di ajang Piala Dunia, Klose juga tercatat sebagai pemain tersubur dalam sejarah timnas Jerman. Klose kini sudah mencetak 71 gol dari 136 pertandingan bersama Die Mannschaft.
"Rekor Klose sangat berarti bagi timnas Jerman. Itu rekor yang sangat hebat. Jika Anda menjadi top skor dalam sejarah Piala Dunia, itu adalah torehan sensasional. Klose pantas mendapatkannya," ujar Pelatih Jerman, Joachim Loew.
Di sisi pertandingan, sang arsitek juga tak menyangka timnya bisa menang dengan skor sangat telak atas tuan rumah. Uniknya, Low memberikan porsi lebih tentang bagaimana timnya bisa berjuang di bawah tekanan pendukung Brasil. Secara keseluruhan, sang pelatih merasa senang atas pencapaian Der Panzer melenggang ke final.
"Kami menang dan berhak melaju ke final. Kami sukses mengimbangi tekanan dari pendukung Brasil. Kami sudah memprediksi bakal menang jika tampil pada performa puncak. Namun, tak pernah menyangka bisa meraih hasil seperti ini. Kami berhasil memanfaatkan peluang dan Brasil yang malah terus berada di bawah tekanan," kata Loew, di situs FIFA.
Tak terlalu diunggulkan, Jerman sukses menang telak 7 1 atas Brasil. Ini merupakan kekalahan terburuk Selecao dalam 100 tahun terakhir, terlebih didapat di hadapan pendukung sendiri.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.