TRIBUNNEWS.COM, GENOA - Presiden Genoa, Enrico Preziosi, tidak terima saat timnya harus bermain dengan 10 pemain melawan AS Roma karena yakin wasit melakukan keputusan salah. Preziosi pun menduga adanya keterlibatan mafia di pertandingan tersebut.

Menjamu AS Roma di Stadion Comunale Luigi Ferraris, Minggu (14/12) malam WIB, Genoa sudah harus bermain dengan 10 menit sejak menit ke-29 karena wasit Luca Banti memberikan kiper Mattia Perin kartu merah. Alhasil, Genoa pun kesulitan untuk bisa mencetak gol dan lebih sering bertahan, namun hanya kalah dengan skor 0-1.

"Saya kecewa dari dengan arogansi wasit tertentu. Banti adalah kutukan nyata buat kami dan tidak mampu menangani pertandingan sulit. Sulit untuk bisa mengalahkan Roma saat hanya bermain dengan 10 pemain, namun saya tahu keputusan itu sangat meragukan," tutur Preziosi.

"Ada begitu banyak yang terjadi di Roma saat ini. Saya benci itu juga menjalar ke sepak bola," ucap dia.

Komentar Preziosi mengacu kepada skandal yang melibatkan mafia dan korupsi di pemerintahan daerah Roma. Perin diganjar kartu merah usai menjatuhkan Radja Nainggolan dan itu dinilai sebagai pelanggaran keras karena tengah dalam posisi bagus mencetak gol.

Preziosi sendiri bukanlah figur yang benar-benar bersih. Genoa pernah dianggap bersalah dan diganjar hukuman setelah terbukti menyuap Venezia dengan sebuah koper penuh uang.