Papiss Cisse Striker Paling Berbahaya di Liga Inggris
Berdasarkan data Whoscored, dengan rekor delapan gol yang dikemas Cisse dibuat 'hanya' dalam periode waktu bermain selama 560 menit.
Editor: Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM - Papiss Cisse memang baru mencetak delapan gol bagi Newcastle United di Liga Inggris musim ini, masih kalah dari 14 gol striker Manchester City Sergio Aguero dan 13 gol striker Chelsea Diego Costa. Akan tetapi, jika dibandingkan dengan dua penyerang itu, Cisse ternyata pemain yang paling berbahaya. (Baca juga: Alan Pardew Puji Penampilan Papiss Cisse dan Jak Alnwick)
Apa pasal? Berdasarkan data Whoscored, dengan rekor delapan gol yang dikemas Cisse dibuat 'hanya' dalam periode waktu bermain selama 560 menit. Itu artinya, pemain asal Senegal berusia 29 tahun itu mencetak gol setiap 70 menit. Frekuensi gol yang dibuat Cisse jauh lebih cepat dibandingkan Aguero (75 menit) dan Costa (97 menit).
Tak cuma itu, berdasarkan data Opta, Cisse termasuk pemain yang paling efisien memanfaatkan peluang. Nilai rata-rata efisiensi gol Cisse terhadap peluang adalah enam gol dari sepuluh peluang. Rerata ini lebih baik dibandingkan Aguero yang memiliki konversi delapan gol dalam 17 peluang.
Pelatih Newcastle United Alan Pardew tentu saja senang dengan performa Cisse. Pemain yang bergabung dengan kubu St James' Park tahun 2012 lalu itu berhasil mengembalikan semangat bermainnya kembali.
"Saya kira Papiss menjadi lebih antusias tahun ini dibandingkan yang saya lihat dalam waktu yang lama, dan itu terlihat dari gol yang dicetaknya. Dia seorang pencetak gol alamiah. Kami melihatnya saat latihan walaupun tak setiap musim hal itu berjalan alami untuknya, sesuatu yang juga dialami oleh semua striker. Tapi saat ini, Papiss sedang sangat tajam," ujar Pardew seperti dikutip Sky Sports.
Cisse memang mengalami pasang surut. Pada musim pertamanya bersama skuad Magpies, bekas pemain Freiburg itu berhasil mencetak 13 gol dalam 12 laga Liga Inggris. Akan tetapi, setelah itu Cisse berhenti mencetak gol. Butuh 50 laga dan dua musim bagi Cisse untuk bangkit dan kembali mencetak gol, dan itu terjadi pada musim ini.
Saat performa Newcastle membaik, hasrat Cisse untuk mencetak gol pun rupanya ikut terpicu. Namun, Pardew tetap menganggap apa yang dicapai Cisse belum maksimal.
"Papiss masih belum benar-benar kembali ke performa terbaiknya. Anda bisa melihat pada caranya bergerak, ada sesuatu yang harus dibenahi. Saya tidak tahu, apakah dia butuh operasi lagi untuk membenahi lututnya, tapi dia belum benar-benar membaik," ujarnya.
Baca di Koran Super Ball, Senin (29/12/2014)