Pieter Huistra Diharapkan Bisa Menyentuh Talenta di Daerah Pedalaman
Robby mengatakan Pieter perlu memotret kondisi di daerah pedalaman. Jangan hanya sebatas di kota-kota besar yang kegiatan pembinaan relatif hidup.
Penulis: Syahrul Munir
Editor: Dewi Pratiwi
Laporan Wartawan Harian Super Ball, Syahrul Munir
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Mantan pemain Tim Nasional Robby Darwis mengatakan perekrutan tenaga ahli asing yang menjabat sebagai Direktur Teknik PSSI, Pieter Huistra dan Direktur Pengembangan Pelatih (Coach Development) PN Sivaji membawa angin positif dalam meningkatkan prestasi sepak bola. Khususnya bagi pembinaan usia muda (youth development).
"Ini angin bagus bagi pembinaan usia muda. Karena keduanya memang ahli di bidang itu," ujar Robby Darwis ditemui Harian Super Ball, di stadion Legenda Football Academy (LFA) Tambun, Bekasi.
Robby menjabat sebagai pelatih Legenda Football Academy untuk persiapan Iber Cup di Estoril, Portugal, 13-19 Juli 2015. Tim yang dibinanya para pemain terbaik hasil seleksi 12 SSB se-Jabodetabek dan Bandung yang mengikuti Turnamen U-16 HOS Tjokroaminoto Cup yang digelar di lapangan LFA.
Robby mengatakan Pieter perlu memotret kondisi di daerah pedalaman. Jangan hanya sebatas di kota-kota besar yang kegiatan pembinaan relatif hidup. "Potensi talenta di daerah itu luar biasa. Pieter harus bisa menyentuh talenta itu sehingga memiliki peluang yang sama dengan kota," ujarnya.
Robby menjelaskan beragam kompetisi, turnamen atau festival yang diselenggarakan di kota pun harus bisa menghasilkan pemain berbakat. Jangan sampai, kegiatan turnamen atau sejenisnya yang menjadi kalender resmi sepak bola hilang begitu saja tanpa mencetak satu pemain yang bisa dikembangkan.
"Kompetisi yang terus menerus atau festival itu harus menghasilkan pemain bagus. Jangan sampai sia-sia," ujarnya.
Robby menjelaskan yang perlu dicatat oleh seluruh pihak adalah pembinaan usia muda itu bersifat sensitif. Jika tidak diperhatikan secara berjenjang, maka talenta ini bisa hilang seiring waktu berjalan.
"Kalau talenta bagus ini tidak pernah diasah, dilatih melalui kompetisi, turnamen atau festival maka akan hilang. Itu otomatis," ujarnya.