TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – “Saya, atas nama Kemenpora, meminta maaf kepada PSSI.”

Permintaan maaf itu disampaikan oleh Deputi V Kemenpora Bidang Harmonisasi dan Kemitraan, Gatot Dewa Broto, di kantor Kemenpora, Kamis (22/1/2015). Gatot meminta maaf karena Kemenpora dan PSSI batal bertemu meski telah dijadwalkan.

Jadwal pertemuan Kemenpora dengan PSSI dijadwalkan pukul 16.00 WIB, namun batal. Sejumlah pengurus PSSI dan Tim Ad Hoc Sinergis tiba di kantor Kemenpora pukul 15.49 WIB. Rombongan PSSI kemudian menunggu pertemuan itu di lantai dasar. Tak ada satupun perwakilan Kemenpora atau Tim Sembilan yang menemui PSSI. Hal ini membuat PSSI kemudian angkat kaki dari Kemenpora pada pukul 16.35.

“Saya sudah menyampaikan permohonan maaf dengan Ketua PSSI Djohar Arifin Husin karena yang mengundang adalah Kemenpora tetapi kami sendiri belum sempat menghampiri tapi bukan berarti tidak ada komunikasi karena ada rekan kami Deputi juga yang menyampaikan untuk menunggu sebentar. Kami atas nama Kemenpora dan Tim 9 mengucapkan permohonan maaf yang sedalam-dalamnya karena belum bisa bertemu,” tutur Gatot.

Pria yang sebelumnya bertugas di Kementerian Komunikasi dan Informasi itu menjelaskan faktor yang membuat pertemuan tersebut batal. Sebelum bertemu dengan PSSI, Kemenpora telah mengagendakan pertemuan dengan tiga pihak. Di antaranya, Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia, mahasiswa yang sedang menyusun tesis soal pengaturan skor sepak bola di Indonesia, serta kelompok suporter Slemania.

"Kami tidak mungkin mengorbankan aspek substansi," ucap Gatot.

Pertemuan antara PSSI dengan Kemenpora merupakan tindak lanjut dari rapat kerja Imam Nahrowi dengan Komisi X DPR, Selasa lalu. Saat rapat Komisi X mendesak Imam untuk menegaskan jadwal pertemuan dengan PSSI untuk berkomunikasi. Ketika itu Imam mengatakan pertemuan itu akan digelar pada Kamis ini.