Hadiah Penalti Buat Arema di Injury Time, RD: Takdir, Bola Seperti Mencari Tangan Rohit
Pelatih Persija Jakarta, Rahmad Darmawan angkat bicara soal hukuman penalti yang diterima timnya di injury time saat bertemu Arema.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - Gol penalti bek Arema Cronus, Fabiano Beltrame, pada menit 90+3 mengubur harapan Persija untuk meraih tiga angka. Sebab, laga perdana QNB League 2015, Persija yang sudah unggul satu gol dari tim tuan rumah, harus berakhir dengan skor 4-4.
"Hasil imbang sudah jadi takdir. Bola seakan mencari tangan Rohit Chand di akhir pertandingan," kata pelatih Persija Jakarta, Rahmad Darmawan.
Laga yang dihelat di Stadion Kanjuruhan, Malang tersebut, berjalan menarik. Kedua tim saling balas gol. Singo Edan sempat unggul lebih dulu lewat tandukan Cristian Gonzales menit ke-10. Namun, Persija berhasil membalikkan keadaan lewat dua gol Bambang Pamungkas menit ke-18 dan ke-29.
Hanya, Arema Cronus tak mau malu. Dua gol berhasil dicetak Samsul Arif dan Fabiano Beltrame untuk membuat Arema unggul 3-2 di babak pertama.
Pada 45 menit kedua, Arema mengganti formasi dari 4-4-2 ke 3-5-2. Perubahan ini jadi boomerang karena lini tengah yang diharapkan bisa lebih maksimal justru sering kehilangan bola. Serangan-serangan balik yang cepat Persija membuat lini belakang Arema kocar-kacir.
Persija berhasil membalikkan kedudukan lagi dengan dua gol Bambang dan Greg Nwokolo. Tapi, keberuntungan masih menaungi Arema. Singo Edan bisa menyamakan kedudukan melalui titik putih saat laga menyisakan hitungan detik.
"Kami bersyukur dengan hasil ini. Anak-anak bisa lebih bagus di babak kedua karena makin fokus ke pertandingan. Di ruang ganti, saya marah, babak pertama pemain banyak protes kepada wasit," ungkap Rahmad yang biasa disapa RD itu.