Pemain Persija Cari Tambahan di Turnamen Tarkam
Amarzukih tidak sendiri. Ia mengajak dua rekannya di tim ibu kota, Ramdani Lestaluhu dan Andritany Ardhiyasa.
Penulis: Jun Mahares
Editor: Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM - Penghentian kompetisi LSI 2015 tidak menyurutkan keinginan pemain persija Jakarta untuk melakoni aktivitas sepak bola. Pertandingan antarkampung (tarkam) pun menjadi solusi untuk menambah pemasukan sekaligus menjaga kebugaran.
Gelandang Macan Kemayoran, Amarzukih, terbilang pemain yang paling sering mendapatkan tawaran main di liga tarkam. Labelnya sebagai putra daerah Jakarta, menjadi daya tarik tersendiri.
"Sudah enggak terhitung. Mungkin lebih dari sepuluh pertandingan di beberapa turnamen," kata Amarzukih yang ditemui Super Ball usai menjalani pertandingan tarkam di Lapangan Rawa Lele, Kalideres, Jakarta Barat, kemarin.
Amarzukih tidak sendiri. Ia mengajak dua rekannya di tim ibu kota, Ramdani Lestaluhu dan Andritany Ardhiyasa. Mantan pemain Persija yang kini membela Mitra Kukar, Rahmat Afandi, pun turut serta dalam pertandingan tersebut.
Rata-rata penghasilan pemain berkisar Rp 1 juta sampai Rp 2,5 juta per pertandingan. Biasanya, ada bonus tambahan yang menanti jika tim yang dibelanya sukses meraih gelar juara. "Lumayan untuk biaya dapur," ujar Amarzukih.
Meski cukup menggiurkan, namun potensi cedera cukup besar. Mengingat, pola permainan keras menjadi ciri khas permainan tarkam. Contohnya, mata Amarzukih pun lebam akibat berbenturan kepala dengan pemain lawan.
"Kemarin sudah disuntik ke dokter untuk meredakan bengkak. Sebenarnya masih belum sembuh betul, tapi tetap main karena sudah terlanjur janji," ujar Marzukih sambil memegang mata kirinya yang masih tampak lebam.
Selain Amarzukih, Ramdani menjadi pemain Persija kedua yang paling banyak ditawari Tarkam. Namun, ia memilih untuk bermain "aman". Ia mengurangi kecepatan dan kerap menghindari benturan ketika dihadang lawan.
"Yang paling penting bagi pemain adalah sebuah pertandingan. Kita mau apalagi kalau tidak ada kompetisi, bagus untuk menjaga sentuhan dan kebugaran pemain sekaligus pemasukan tambahan. Apalagi semua mungkin tahu bagaimana kondisi manajemen Persija yang belum membayarkan hak pemain," ujarnya.