BS, Pelapor Adanya Mafia Sepak Bola di Indonesia Mengaku Diteror
Ancaman tersebut ditujukan, baik melalui pesan singkat maupun disampaikan langsung ke tempat tinggal BS.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Ravianto
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - BS, pemain sekaligus pelapor dugaan pengaturan skor dalam Liga Indonesia, kerap menerima berbagai teror karena niat dan tindakannya membuka borok sepakbola Indonesia.
Ancaman tersebut ditujukan, baik melalui pesan singkat maupun disampaikan langsung ke tempat tinggal BS.
Hal itu disampaikan Muhamad Isnur, Tim Advokasi IndonesiaVsMafiabola, yang mendampingi BS saat melaporkan dugaan praktik kotor sepakbola tersebut ke Bareskrim Mabes polri.
"Keluarga dia di rumahnya didatangi orang-orang tak dikenal yang mencari dia, selain itu beberapa telepon dan sms ancaman saat dia (BS) sedang di kepolisian melakukan pelaporan. Tujuannya mereka ingin BS diam" kata Isnur, di Kawasan Senopati, Jakarta Selatan, (16/6/2015).
Oleh karenanya menurut Isnur, rencana menghadirkan BS secara langsung untuk membeberkan dugaan suap pengaturan skor terpaksa dibatalkan. Namun pihaknya akan mencari cara, bagaimana BS dapat menceritakan semua kronologis praktik kotor sepakbola yang disebut-sebut telah berlangsung selama lima belas tahun.
"Mohon maaf, dengan alasan keamanan, niat untuk menghadirkan BS terpaksa urung, namun akan kami setting agar BS bisa berbicara bebas," katanya.
Setelah melakukan pelaporan ke Bareskrim Mabes polri, BS kini berada dalam tempat perlindungan. Pihaknya menurut Isnur memita lembaga terkait seperti Kepolisian, Kejaksaan, dan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban untuk turut aktif menjamin keamanan kliennya.
"Sekarang dia (BS) dalam pengamanan dan tentunya kami akan meminta kepada lembaga-lembaga terkait lainnya untuk juga memberikan pengamanan.," pungkasnya.
Sebelumnya Tim Advokasi IndonesiavsMafiabola menggelar konferensi pers di Senopati, Jakarta Selatan, Selasa (16/62015). Dalam konferensi pers tersebut tim advokasi memperdengarkan rekaman yang diduga terkait pengaturan skor laga Indonesia melawan Vietnam dan Thailand dalam ajang Sea Games beberapa waktu lalu.
Meski yang dibuka kepada wartawan adalah rekaman dalam ajang Sea Games, namun yang dilaporkan tim advokasi ke penyidik Bareskrim adalah dugaan pengaturan skor dalam sejumlah laga di Liga Indonesia yang berlangsung dalam kurun waktu 2000-2015.