Solidaritas untuk Alfin Tuasalamony Terus Menggeliat di Saat Persija Cuek
Para pelaku sepak bola berencana menggelar acara amal untuk Alfin. Even ini digagas oleh pelatih Persija Rahmad Darmawan.
Penulis: Jun Mahares
Editor: Dewi Pratiwi
Laporan Wartawan Harian Super Ball, Jun Mahares
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Di saat manajemen Persija Jakarta tidak mampu membantu biaya pengobatan cedera Alfin Tuasalomony, keprihatian justru datang dari pihak luar. Para pelaku sepak bola berencana menggelar acara amal untuk gelandang 22 tahun itu.
Even ini digagas oleh pelatih Persija Rahmad Darmawan yang akan melibatkan Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI) dan produk olahraga lokal, Specs.
"Kami ada rencana untuk mengadakan acara amal untuk Alfin di bulan puasa ini. Sedang diskusikan nanti seperti apa bentuknya. Ya, sekalian kumpul bareng pelatih dan pemain bola setelah cukup lama tak bersama dan bertemu di lapangan," kata pria yang akrab disapa RD itu.
RD juga berencana membentuk sebuah yayasan yang diperuntukkan untuk membantu pesepak bola yang membutuhkan. Subsidi pengobatan cedera pemain menjadi prioritas.
Setiap pesepak bola yang telah dibantu tidak diwajibkan mengembalikan sesuai nominal yang dikeluarkan yayasan. Namun, setidaknya pemain tersebut rela menyisihkan sebagian pendapatannya untuk kemudian digunakan bagi pesepak bola yang membutuhkan kelak.
Alfin pun terharu mendengar rencana yang akan digagas RD beserta APPI. Tidak ketinggalan, ia pun berterimakasih kepada Jakmania yang tengah menggalang dana untuk menambah biaya operasi yang diperkirakan mencapai Rp 300 juta itu.
"Saya terharu juga dengarnya. Sebab bukan pemerintah mapun PSSI yang peduli dengan pemain, tetapi pemain dan pelatih itu sendiri. Saya juga takut berutang budi kepada Jakmania," ujar Alfin.
Pemain kelahiran Tulehu, 13 November 1992, ini mulai geram dengan janji palsu manajemen Persija. Pasalnya, selain tidak menggelontorkan tambahan biaya operasi, gajinya selama kurang dari empat bulan pun belum dilunasi. Padahal, nominal hak yang akan didapatkan bisa menutupi biaya operasinya.
Ia mengaku kapok bergabung dengan tim yang dipimpin oleh Ferry Paulus itu. Namun, perlakuan spesial Jakmania sedikit melunturkan niatnya untuk segera hengkang.
"Saya tak bisa menolak suporter. Mereka tidak seperti manajemen yang cuek,” cetus mantan pemain CS Visse itu